Apa Kabar Suku Bunga The Fed? Data Tenaga Kerja AS Mengecewakan


STOCKHOLM, KOMPAS.com - Data tenaga kerja teranyar Amerika Serikat yang dirilis pada Jumat (3/6/2016) lalu dianggap mengecewakan bagi banyak pihak. Lalu, apa dampak data tersebut bagi rencana bank sentral AS Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate?

Presiden The Fed Negara Bagian Cleveland Loretta Mester menyatakan, data tenaga kerja yang mengecewakan itu tidak mengubah gambaran ekonomi AS secara keseluruhan. Selain itu, The Fed memandang kenaikan suku bunga acuan secara gradual masih relevan.

The Fed telah menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam 9 tahun pada Desember 2015 lalu. Namun, kenaikan untuk kedua kalinya diprediksi sulit dilakukan dalam waktu dekat dan para ekonom memprediksi kenaikan suku bunga selanjutnya bakal dilakukan pada bulan September 2016 mendatang.

"Saya masih percaya bahwa untuk mencapai tujuan kebijakan moneter kita, kenaikan suku bunga Fed Fund Rate secara gradual masih layak dilakukan," ujar Mester di Stockholm, Swedia.

Namun demikian, Mester mengungkapkan, kapan kenaikan suku bunga akan terjadi sangat bergantung pada data. Adapun The Fed akan melakukan pertemuan FOMC pada 14 hingga 15 Juni 2016 mendatang untuk menentukan suku bunga acuan.

Data tenaga kerja terakhir AS menunjukkan hanya ada tambahan 38.000 pekerjaan pada bulan Mei 2016. Capaian ini lebih rendah dari estimasi konsensus, yakni 164.000 dan terendah sejak September 2010.

"Saya rasa lemahnya serapan tenaga kerja tidak mengubah outlook ekonomi secara fundamental," terang Mester.

Sumber