Menentukan Gaya Trading


Saat  seorang berminat penuh untuk terjun di dunia trading, yang mesti diyakini adalah bahwa belajar trading forex merupakan peluang yang sangat menguntungkan. Seperti bisnis lainnya, trading forex juga memerlukan ketekunan untuk terus belajar. Terdapat banyak bagian yang berkaitan dengan trading forex, antara lain menganalisa grafik, pola candlestick dan momentum yang tepat saat masuk atau keluar posisi.

Terlepas dari semua itu, hal pertama yang mesti dikenali oleh seorang yang berminat serius di dunia trading forex adalah  mengetahui tipe atau gaya trading sehingga dapat diselaraskan dengan kepribadian setiap trader.

Terdapat tiga tipe umum trader saat aktif trading forex, yaitu  tipe scalping, intraday dan swing. Banyak faktor yang menentukan tipe trading tersebut; setidaknya mencakup; seberapa banyak waktu yang dicurahkan untuk membuka posisi trading, berapa banyak porsi lot (satuan transaksi), serta strategi pengelolaan uang/modal (money management) yang digunakan.

Perbedaan ketiga tipe trading tersebut di atas, mudah-mudahan bisa membantu Anda dalam memutuskan gaya trading mana yang lebih cocok.

Scalping  Trading
Adalah gaya trading dengan menggunakan kerangka waktu (time frame) sangat pendek. Saat seorang scalper mencari resiko kerugian minim dengan mempersingkat waktu (trading) mereka di pasar. Trader scalping biasanya meraih laba terkecil dibandingkan dengan kedua tipe trading lainnya. Namun pro dan kontra dari tipe scalping trading antara lain sebagai berikut:

Pro:

Posisi trading hanya bertahan dalam waktu sangat pendek, sehingga tidak jarang pola reversal minor bisa dijadikan momentum untuk masuk posisi. Tipe scalper juga hanya sedikit memerlukan kesabaran untuk melikuidasi posisi.

Tipe scalper biasanya menetapkan rasio profit-loss dengan perbandingan 1:1 atau lebih kecil, sehingga strategi tersebut memicu pada pencapaian masuk posisi sesering mungkin.

Sebab scalper hanya memerlukan periode waktu sangat singkat, maka hanya perlu pengetahuan strategi trading yang simpel. Trend, Pivot Point, Fibonacci, nampaknya tidak terlalu relevan bagi seorang trader scalper.

Kontra:

Tidak semua broker mengizinkan pola trading scalping pada platform mereka.

Karena scalper hanya mencanangkan rasio untung rugi sebesar 1:1 atau kurang, sekali rugi, bisa menyapu beberapa transaksi yang profit . Jika laba yang diraih hanya sebesar 5 pip atau kurang, maka Anda perlu lebih banyak untuk bertransaksi. Bahkan bisa lebih dari 10 kali masuk posisi setiap hari guna tercapai target profit Anda . Analisa jangka panjang dari fundamental  atau indikator umumnya tidak berguna bagi trading scalper. Sehingga bisa menjadi berkah atau  kutukan.

Intraday Trading
Tipe intraday trading nampaknya lebih umum di kalangan trader forex. Secara sederhana, intraday trading  dikenal dengan trading harian dan mengacu pada menahan posisi trading hanya dalam satu hari atau kurang. Secara umum, seorang intraday trading memasuki posisi satu kali atau lebih dalam satu hari dan menahan posisi hanya dalam hitungan satu jam atau beberapa jam. Adapun pro-kontra terkait intraday trading antara lain sebagai berikut:

Pro:

Jumlah target pip per hari trading antara rentang 20 hingga 45. Namun jika diperpanjang hingga penutupan pasar (artinya 24 jam) bisa mencapai 100 pip.

Dengan curahan waktu yang lebih lama bagi seorang intraday trader, maka beberapa strategi trading bisa dipilih antara lain price action, pivot point atau mengikuti tren dasar guna menolong mereka  untuk konsisten saat trading.

Tipe intraday trading juga bisa menetapkan resiko dengan cukup rendah. Untuk membuka posisi mungkin hanya memerlukan jumlah modal yang kecil dan stop loss juga kecil tidak kurang dari 20-30 pip, bahkan bisa lebih kecil, tergantung  strategi yang digunakan.

Kontra:

Seorang trader intraday perlu waktu lebih lama ketimbang seorang scalper. Dari aspek posisi trading, bahkan  dengan strategi yang bagus pun pola pergerakan harga berupa  reversal (pembalikan) dan whipsaw (pecah low atau high secara sekilas) bisa secara cepat mengenai stop loss.

Trader intraday memerlukan pasar yang dinamis dengan volatilitas yang intens ketimbang swing trader dan tetap mempertahankan posisi (terbuka) lebih lama ketimbang scalper trader.

Kendati beberapa hari bisa melakukan banyak transaksi, mungkin beberapa hari lainnya tidak terlalu aktif. Seorang trader dengan pendekatan strategi intraday biasanya mengikuti aturan dengan ketat.

Swing Trading
Tipe terakhir dari seorang yang aktif trading di forex adalah swing trading.Tipe ini benar-benar satu pola trading yang menguras kesabaran. Menahan posisi lebih lama, tetapi dengan target profit yang lebih massif. Adapun aspek pro dan kontra terkait gaya swing trader antara lain:

Pro:

Target profit bisa mencapai 100 hingga lebih dari 250 pip.

Sinyal dari grafik daily secara umum lebih bermakna.Sebab seorang swing trader hanya mengamati grafik daily, maka stop loss juga lebih besar . Lewat pengamatan atas pergerakan yang lebih besar, maka posisi terbuka sedikit lebih rentan terimbas pergerakan whipsaws.

Karena trading dengan periode yang lebih panjang, maka seorang swing trader tidak berkutat tiap saat di depan monitor komputer atau mengecek selama seharian. Tipe Swing trader  biasanya hanya mengecek pasar hanya sekali tiap hari, yaitu pada saat candle baru atau bar mulai terbentuk, pada setiap  hari pasar mulai buka.

Kontra:

Meskipun seorang swing trader punya kebebasan menjauhi komputer ketika posisi trading mereka terbuka, namun pasar sangat tidak dapat diprediksi . Ketika ada berita baru yang dirilis yang terlupakan dan tidak terduga, maka pasar akan berbalik dan melenyapkan uang Anda.

Bagi seorang tipe swing trading, hanya menganalisa satu candle atau bar baru tiap hari, yang berarti akan bertransaksi lebih sedikit dibandingkan dua tipe trader lainnya. Maka, strategi trading yang menguntungkan harus ditetapkan dan ikuti aturannya secara ketat.

Dengan transaksi satu kali atau kurang dalam sepekan, maka Anda dituntut untuk tidak terlalu sering melakukan kesalahan.

Setiap tipe trader di atas jelas mencuatkan pro dan kontra. Tiap tipe trading punya konsekuensi logis yang berbeda terkait dengan level resiko dan potensi profit.  Maka pilihlah tipe trading yang cocok dan terbaik untuk Anda, dan bergantung pada level keterampilan personal, komitmen dan atensi yang fokus.

Trader sukses harus mengenal dirinya, bersanding dengan faktor keuangan, waktu dan hambatan personal.