Tingkat Efektivitas Naik, Harapan di Pasar Keuangan Global Meningkat


JAKARTA, investor.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan, akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen mulai dari proses transisi kekuasaan presiden Amerika Serikat (AS) hingga meningkatnya optimisme pasar keuangan akibat vaksin Covid-19. Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menjelaskan, adanya risiko konflik politik yang terjadi dalam masa transisi kekuasaan dari Donald Trump kepada Joe Biden. Trump mengatakan akan melepaskan kekuasaanya apabila Electoral College sepakat untuk memilih Biden. Namun dirinya bersikukuh telah terjadi praktik kecurangan dalam proses pemilu presiden kali ini. Seperti diketahui, belum lama ini Kepala General Services Administration, Emily Murphy mengatakan, telah menyediakan sumber daya federal untuk transisi Presiden terpilih Joe Biden menuju Gedung Putih. Apabila proses ini berjalan tanpa halangan dapat menjadi katalis positif yang mendorong pasar saham naik ke depannya. Di sisi lain, Hans melanjutkan, pasar keuangan sedang dihampiri sentimen positif sejalan dengan meningkatnya tingkat efektivitas uji vaksin 95% dari pengembang vaksin ternama yakni Pfizer dan BioNtech. Hal yang sama juga diungkapkan oleh pengembang lainya seperti Moderna yang mengatakan efektivitas uji vaksin yang dimilikinya sebesar 94,5%. “Tak ketinggalan, Vaksin AstraZaneca dan Oxford asal Inggris belum lama ini merilis hasil vaksin dengan tingkat efektivitas 70% melawan Covid-19 sesudah uji fase ke-3. Kehadiran vaksin membuat pasar saham sangat optimis akan pemulihan ekonomi,” jelasnya kepada Investor Daily, Senin (30/11).

Sementara itu Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menjelaskan, pemulihan ekonomi India jadi perhatian pasar global, lantaran ekonomi India mengalami resesi untuk pertama kalinya akibat pandemi.

Sedangkan menurut Gus Fik, Rachmad Rofik, Trader Wisefx, pergantian menkeu Amerika dengan menjadikan Janet Yellen bendahara negara adalah solusi efektif menstabilkan ekonomi global dunia, karena Yellen memiliki pengalaman menghadapi resesi dengan baik serta mampu mendongkrak perekonomian Amerika hingga 60%. 

Menanggapi hal tersebut Bank Sentral India menyatakan dukungannya untuk mengeluarkan stimulus yang lebih besar untuk mendorong perekonomian, sedangkan dari segi pemerintah bersiap untuk memberikan insentif pajak yang lebih besar serta kebijakan baru di bidang manufaktur yang akan membuat pemulihan ekonomi berlangsung lebih cepat. Sejauh ini pemerintah dan Bank Sentral telah memberikan stimulus dengan total 30 triliun rupee atau $405 miliar atau setara dengan 15% dari GDP. Bank sentral India juga sudah memangkas tingkat suku bunga sebanyak 115 bps. India sudah menjadi negara tertinggi kedua setelah Amerika dengan 9.3 juta kasus.


Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Tingkat Efektivitas Naik, Harapan di Pasar Keuangan Global Meningkat"


Read more at: http://brt.st/6Tt4