Kilang Balongan Terbakar, Pertamina Jamin Pasokan BBM Aman

ILUSTRASI. Seorang petani beraktivitas sementara asap membubung tinggi akibat kebakaran kilang minyak milik Pertamina RU VI di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021). KOMPAS.com/Kristianto Purnomo

Reporter: Filemon Agung, Intan Nirmala Sari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lagi-lagi, kilang milik PT Pertamina kembali terbakar. Belum genap satu windu, kebakaran hebat sudah melanda empat kilang minyak Pertamina. Insiden terakhir terjadi di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3) dini hari.

Api melahap empat tangki dengan kapasitas total sekitar 100.000 kiloliter (kl). Kilang Balongan tercatat memiliki 72 tangki dengan total kapasitas mencapai 1,35 juta kl.

Korban pun berjatuhan. Berdasarkan pengumuman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya ada 5 orang luka berat, 15 luka ringan, 3 dalam pencarian dan sekitar 912 mengungsi akibat insiden tersebut.

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, upaya terkini Pertamina adalah melakukan shutdown Kilang Balongan untuk melokalisasi api agar tidak merembet ke tangki lain.

"Penyebab kebakaran belum diketahui pasti. Kami masih melakukan investigasi dibantu pihak berwenang," ujar dia dalam Konferensi Pers Virtual, Senin (29/3).

Pertamina akan mengoperasikan kembali kilang itu apabila api berhasil dipadamkan. Proses pemadaman ditargetkan selama empat hingga lima hari ke depan.

Pertamina juga belum mau membeberkan potensi kerugian dari insiden kebakaran ini. Dengan terhentinya operasional Kilang Balongan, maka Pertamina kehilangan produksi sebesar 400.000 barel.

Kejadian ini menjadi pukulan bagi Pertamina karena Kilang Balongan dalam proses modernisasi dengan menambah kapasitas produksi dari 125.000 barel per hari (bph) menjadi 150.000 bph.

Progres konstruksi modernisasi sudah 10,12% pada 22 Januari 2021.Kapasitas Kilang Balongan saat ini (125.000 bph) setara dengan 16% dari total kapasitas kilang nasional.

Pertamina mengklaim pasokan BBM dan LPG ke Jakarta dan sekitarnya dari Kilang Balongan masih aman. Namun efek ke warga sekitar tak terelakkan. Sebanyak 10 gardu PLN tak berfungsi dan mengakibatkan 1.078 pelanggan terkena pemadaman listrik.

Selain merugikan warga, kebakaran kilang Pertamina menghambat pasokan bahan baku petrokimia.

General Manager Corporate Secretary PT Polytama Propindo, Dwinanto Kurniawan bilang, pihaknya masih membahas skenario pasokan bahan baku. "Kami masih berkoordinasi dengan Pertamina terkait situasi dan operasional kilang," jelas dia, kemarin.

Namun Dwinanto belum mau mengungkapkan volume nafta yang dipasok dari Kilang Balongan selama ini ke perusahaannya.

Sementara Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono berharap operasional kilang Balongan segera pulih.

Pengamat Energi UGM, Fahmy Radhi menjelaskan, sebagai kilang modern seharusnya Kilang Balongan memiliki sistem pengamanan berlapis. "Kebakaran itu menyebabkan investor enggan berinvestasi pada pengembangan kilang di Indonesia," ungkap dia, kemarin.

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), M Ibnu Fajar bilang, pihaknya masih menanti hasil investigasi Pertamina terkait operasi kilang untuk memastikan potensi kerugian dari insiden ini. "Sejauh ini belum terlihat dampak yang signifikan terhadap penyaluran BBM ke masyarakat," kata dia

kontan