Tren Ekonomi Digital, Perbankan Gencar Mengembangkan Super App

ILUSTRASI. Perbankan berlomba membangun layanan finansial berbasis teknologi.

Selasa, 09 Maret 2021 | 07:51 WIB

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan di Tanah Air seakan berlomba untuk membangun layanan finansial berbasis teknologi. Kompetisi itu dipicu oleh perilaku masyarakat di era digital yang ingin serba praktis. Termasuk dalam melakukan transaksi keuangan, seperti membuka rekening, mengirim uang, melakukan pembayaran, hingga berinvestasi.

Menghadapi tuntutan semacam itu, industri perbankan pun gencar mengembangkan super app yang menawarkan layanan perbankan yang lengkap. Sebagian bank bahkan bersiap membentuk anak usaha berupa bank digital.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bisa disebut sebagai bank yang sudah siap bersaing di era digital melalui superapps Livin' by Mandiri. Aplikasi ini adalah rebranding Mandiri Mobile Banking, yang akan ditransformasi menjadi modern digital retail bank.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan, aplikasi ini bakal memanfaatkan pendekatan kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI). Layanan itu termasuk teknologi pembayaran yang nantinya akan terkoneksi ke produk perusahaan anak usaha, seperti sekuritas, asuransi hingga dana pensiun.

Target pasar aplikasi super ini selain nasabah eksisting juga nasabah anyar termasuk para generasi milenial.

"Tahun lalu frekuensi transaksi di aplikasi mobile banking ini lebih dari 850 juta dengan nilai transaksi finansial mencapai Rp 1.072 triliun," tutur Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Senin (8/3).

Tahun ini Bank Mandiri menganggarkan capital expenditure (capex) untuk teknologi informasi (TI) hampir Rp 2 triliun. Sekitar 80% dari dana tersebut dialokasikan untuk membiayai pengembangan dan penguatan digital banking.

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memiliki superapps BRIMo. "Ke depan BRIMo akan menjadi financial supermarket," ujar Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo, Senin (8/3).

BRIMo berkolaborasi dengan banyak lembaga layanan keuangan dan payment gateway untuk peningkatan layanan. Jumlah transaksi sepanjang 2020 mencapai 765,8 juta kali, melonjak 660,5% year on year (yoy).

Bank BRI menyiapkan capex untuk teknologi informasi sebesar Rp 3,5 triliun di tahun 2021. Dana itu akan digunakan untuk modernisasi core banking, terkait dengan sistem finansial dan perangkat-perangkat unit kerja BRI yang perlu melakukan transformasi.

Rencananya BBRI juga akan menyiapkan anak usaha yakni BRI Agro sebagai neobank. Tak heran, Bank Agro belakangan rajin bekerjasama dengan financial technology (fintech).

Adapun PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), akan mengkonversi Bank Royal menjadi Bank Digital untuk bertarung dalam bank digital murni. Bank ini akan mengusung konsep branchless dengan pelayanan di dalam aplikasi.

Namun sang induk tetap mendampingi dengan menambah fitur dalam platform mobile banking. BCA juga punya aplikasi Wilma, yang memberi layanan produk investasi.

Bank swasta lain, PT CIMB Niaga Tbk (NISP) punya superapps OctoMobile yang akan menambah layanan pinjaman dalam aplikasinya.

kontan