Ambisi Pemerintah Dongkrak Kredit UMKM, Pangsa Pasar Besar tapi yang Bankable Minim

ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pesanan pembuatan kaleng krupuk di Bintaro Jakarta, Rabu (31/3). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/31/03/2021.

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bertekad mendorong peningkatan porsi penyaluran kredit di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di industri perbankan. Porsi kredit segmen ini ditargetkan bisa mencapai lebih dari 30% pada tahun 2024.

Saat ini, porsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan nasional masih sekitar 18%. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit UMKM perbankan nasional per Februari 2021 Rp 1.010,3 triliun. Angka ini 18,6% terhadap total kredit Rp 5.417,3 triliun. Komposisi tersebut belum berubah dari akhir 2020.

Hanya, Presiden Joko Widodo meminta agar porsi kredit UMKM dalam menjadi 30% dari saat ini 18%-20%. Permintaan ini bersamaan dengan perintah Presiden agar plafon kredit usaha rakyat (KUR) naik menjadi Rp 20 miliar dari saat ini Rp 500 juta-Rp 10 miliar. Plafon KUR juga dinaikkan hingga Rp 100 juta dari saat ini yang masih di bawah Rp 50 juta.

Bagi bank spesialis UMKM, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), peningkatan porsi kredit sektor ini bukan perkara sulit. Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto memperkirakan, porsi kredit UMK BRI bakal semakin meningkat dengan rencana tersebut.

"Target kami, porsi kredit UMKM BRI naik hingga 85% dari total kredit BRI," Selasa (6/4). Pada akhir 2020 porsi kredit UMKM di BRI sudah mencapai 82,13%.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga memperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan kredit UMKM mulai tahun ini "Peningkatan plafon tersebut akan semakin memperluas jangkauan kredit UMKM BNI," kata Mucharom Sekretaris Perusahaan BNI.

Per Maret 2021, BNI sudah menyalurkan KUR sebesar Rp 7,1 triliun kepada 72.000 pelaku UMKM atau sekitar 22,1% dari kuota KUR yang didapat BNI tahun ini. Hanya, Mucharim tidak menyebut target porsi kredit UMKM tahun ini.

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tedy Gumilar

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga berupaya mendorong pertumbuhan kredit di segmen UMKM. Per Januari 2021, bank ini mencatatkan kredit UMKM Rp 88,2 triliun atau sekitar 11,9% dari total kredit secara bank only. Naik tipis dari posisi Desember 2020 sebesar 11,8%.

Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri bilang, tahun ini, Bank Mandiri memproyeksikan penyaluran kredit di UMKM tumbuh satu digit. Salah satu strategi, pengembangan Mandiri Pintar yakni aplikasi digital untuk kredit UMKM yang memberikan kemudahan proses pengajuan kredit secara instan.

Bank OCBC NISP mengaku harus berupaya keras meningkatkan porsi pembiayaan UMKM. Hingga akhir 2020, porsi kredit UMKM bank ini sekitar 16% dari total portofolio kredit. Direktur Bank OCBC Hartati mengatakan, pandemi menekan permintaan kredit produktif.

Ia berharap permintaan kredit UMKM tahun ini bisa tumbuh lagi. "Pemulihan ekonomi diharapkan mendorong kembali aktivitas pengusaha UMKM," kata Hartati.

Ekonom dan Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menegaskan, selama ini, pengusaha UMKM yang berkembang menjadi bankable sangat sedikit. Menghilangkan jaminan, tidak otomatis menjadikan mereka bankable.

Selain itu ada persoalan lain "Pasar kredit UMKM terbatas. Meskipun jumlah pengusaha UMKM sangat besar yang layak mendapatkan pembiayaan bank tidak banyak," tegas Piter.

Menurutnya bank perlu bekerja keras menjadikan pengusaha bankable. Seperti adanya pendampingan. Masalahnya, pekerjaan ini tak mudah

kontan