Harga Emas Babak Belur, Dolar AS & Kripto Bangkit Lagi


Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)

Jakarta, Harga emas dunia mulai berangsur turun. Sinyal kebangkitan dolar AS dan aset digital cryptocurrency berupa Bitcoin menjadi salah satu pemicu pelemahan si logam mulia. 

Selasa (27/4/2021), harga emas dunia di pasar spot turun 0,25%. Indeks dolar AS naik 0,17% dan Bitcoin yg sebelumnya crash serta jatuh ke bawah US$ 50.000/BTC kini naik hampir 2% dan mendekati US$ 54.000/BTC.

Imbal hasil nominal surat utang AS juga merangkak naik. Terakhir yield bergerak menguat ke 1,575%. Kombinasi kebangkitan dolar AS, Bitcoin dan yield obligasi AS patut diwaspadai karena membuat opportunity cost memegang aset tak berimbal hasil seperti emas menjadi naik. 

Harga Emas Dunia


Selagi emas masih belum mampu menembus level psikologis US$ 1.800/troy ons, maka peluang penurunan harga masih terbuka lebar. 
Popularitas Bitcoin memang membuat emas redup. Selama ini banyak yang berspekulasi bahwa Bitcoin merupakan emas digital dan bisa dijadikan sarana lindung nilai (hedging) saat ada ekspektasi inflasi yang tinggi.

Di saat-saat seperti sekarang ini ketika bank sentral dunia memompa likuiditas lebih dari US$ 12 triliun ke sistem keuangan, banyak yang khawatir inflasi tinggi bakal terjadi. Pasokan uang yang tumbuh dengan pesat bisa memantik terjadinya kenaikan harga.

Hanya saja kali ini investor kurang melirik logam mulia (emas). Aset berupa cryptocurrency lah yang diburu. Terjadi outflow di aset emas sementara Bitcoin kebanjiran inflow. Itulah yang terjadi tahun lalu.

Minggu ini sentimen terhadap emas juga terpecah. Survei yang dilakukan oleh Kitco menunjukkan pandangan analis Wall Street cenderung terbelah sementara pandangan investor ritel tetap kompak.

Sebanyak 17 analis berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 41% dari responden memperkirakan harga emas akan bullish. Namun sebanyak itu juga responden bersikap netral terhadap logam kuning. Di saat yang sama, tiga analis atau 18% memperkirakan harga emas bakal melemah minggu ini.

Sementara itu, total 850 suara diberikan dalam jajak pendapat terhadap investor ritel di Main Street secara online. Dari jumlah tersebut, 575 responden atau 68% memperkirakan emas bakal naik minggu ini. Sebanyak 154 lainnya atau 28%, mengatakan harga emas bakal lebih rendah, sedangkan 121 pemilih atau 14% netral.