Setelah Yellen, Bos The Fed Ingatkan Bahaya Bitcoin Cs


Jakarta,  Meningkatnya popularitas cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum serta adanya perusahaan yang menerima pembayaran dengan mata uang digital ini menjadi perhatian Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Jerome Powell mengatakan sebagian besar cryptocurrency dipakai untuk taruhan pada kenaikan harganya dan belum mencapai status mekanisme pembayaran.

"Cryptocurrency benar-benar kendaraan spekulasi," ujar Jerome Powell The Economic Club of New York dalam wawancara virtual dengan David Rubenstein, salah satu pendiri Carlyle Group. "Mereka tidak benar-benar digunakan secara aktif sebagai pembayaran."

Powell pun membandingkan cryptocurrency dengan emas. "Selama ribuan tahun, manusia telah memberikan emas nilai khusus yang tidak didapatkannya sebagai logam industri" ujar Jerome Powell seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (15/4/2021).

Pernyataan ini dilontarkan sesudah  harga Bitcoin mencetak harga tertinggi sepanjang masa US$64.829,14 per keping pada Rabu (14/4/2021) dan Tesla mengumumkan menerima pembayaran pembelian mobil listrik dengan Bitcoin serta Coinbase, platform jual beli cryptocurrency, berencana mencatatkan saham perdana (IPO) di bursa saham AS.

Sebelumnya Menteri Keuangan AS, Janet Yellen memberikan peringatan bahaya yang ditimbulkan Bitcoin bagi investor maupun publik. Menurutnya masih banyak pertanyaan penting soal legitimasi dan stabilitas bitcoin. Ini membuatnya meragukannya.

"Saya tidak berpikir bahwa Bitcoin ... akan banyak digunakan sebagai mekanisme transaksi," katanya dalam sebuah konferensi di AS pada Februari lalu.

"Sejauh ini (Bitcoin) digunakan, saya khawatir banyak digunakan untuk 'keuangan gelap' (ilegal). Ini adalah cara yang sangat tidak efisien untuk melakukan transaksi dan jumlah energi yang dikonsumsi untuk memproses transaksi tersebut juga sangat mencengangkan."