Dolar Singapura Jeblok ke Level Rendah 2 Bulan, Rupiah Ngamuk!


Foto: Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, Dolar Singapura jeblok pada perdagangan Senin (10/5/2021) hingga menyentuh level terendah dalam 2 bulan terakhir. Rupiah yang sedang perkasa sejak pekan lalu membuat dolar Singapura tak berdaya.

Melansir data Refinitiv, dolar Singapura pagi ini jeblok 1,18% ke Rp 10.648,57/SG$, level tersebut merupakan yang terlemah sejak 9 Maret lalu. Posisi dolar Singapura membaik, berada di Rp 10.698,24/SG$ melemah 0,72% pada pukul 10.45 WIB.

Aliran modal yang mulai masuk ke Indonesia membuat rupiah perlahan kembali perkasa. Sepanjang pekan lalu, dolar Singapura dibuat melemah 0,71%, dan pekan sebelumnya 0,82%.

Di bulan Maret lalu, terjadi capital outflow di pasar obligasi Indonesia sekitar Rp 20 triliun yang membuat rupiah tertekan. Tetapi memasuki bulan April kondisinya berbalik, pasar obligasi Indonesia kembali menarik setelah yield obligasi (Treasury) AS perlahan menurun. Di pasar sekunder, kepemilikan obligasi oleh investor asing menunjukkan peningkatan.

Melansir data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Surat Berharga Negara (SBN) yang dimiliki asing tercatat senilai Rp 964,6 triliun di akhir April, terjadi capital inflow Rp 13,2 triliun dibandingkan posisi akhir Maret.

Sementara pada periode 1 sampai 4 Mei capital inflow tercatat Rp 1,16 triliun.
Sementara itu Singapura kembali melakukan pengetatan pembatasan sosial yang membuat mata uangnya tertekan.

Penambahan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir di Singapura, serta "meledaknya" kasus di beberapa negara Asia, mulai Jumat 7 Mei lalu, pemerintah Singapura menerapkan kebijakan karantina 21 hari bagi wisatawan yang datang dari negara-negara dengan risiko Covid-19 yang tinggi.

Aturan diberlakukan khusus ke negara dengan risiko tinggi seperti India, Inggris, Afrika Selatan, Bangladesh, Pakistan, Nepal, dan Sri Lanka.

Pengetatan ini merupakan pengetatan pertama yang dilakukan pasca pelonggaran di Juni 2020.

Dari tanggal 8 Mei hingga 30 Mei, Singapura juga akan membatasi aktivitas pertemuan masyarakat. Pertemuan sosial hanya boleh dihadiri maksimal lima orang.

Jumlah karyawan yang masuk kantor dari 75% ke 50%. Gym indoor akan ditutup. Museum serta perpustakaan hanya akan beroperasi 50%.

Ini menyusul ditemukannya varian "ganas" India di antara kasus penularan lokal di negara itu. Varian B.1.617 tersebut mengandung mutan ganda.