Perkuat Digital, Perbankan Pertebal Belanja Modal IT

Rabu, 19 Mei 2021 | 08:15 WIB

ILUSTRASI. Nasabah menggunakan aplikasi mobile banking untuk bertransaksi di Jakarta, Selasa (30/3/2021). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mengerek belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk teknologi informasi (IT) di tahun ini. Peningkatan investasi IT terbilang wajar, mengingat layanan digital perbankan semakin laris manis di tengah pandemi Covid-19.

PT Bank Central Asia Tbk, misalnya, menganggarkan capex di kisaran Rp 5,2 triliun untuk tahun ini. Direktur BCA Santoso menyatakan, sebagian besar investasi itu mengalir untuk IT, seperti digitalisasi perbankan, dan pengembangan jaringan kantor cabang.

Bank yang memiliki kode saham BBCA itu, menilai inovasi digital di sektor perbankan dan finansial harus terus dilakukan. Santoso menuturkan, nilai transaksi melalui platform mobile banking BCA tumbuh 37,1% dalam basis year-on-year (yoy) menjadi Rp 852 triliun per Maret 2021.

BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital, ujar Santoso kepada KONTAN pada Selasa (18/5).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan capex tahun ini di nilai yang sama dengan tahun lalu, yaitu Rp 3,5 triliun. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto bilang, anggaran itu untuk investasi di IT.

Sebagian besar untuk menyiapkan infrastruktur IT generasi terbaru IT, yang menopang pertumbuhan inisiatif digital BRI, demikian penuturan Aestika ke KONTAN.

Ia menambahkan, BRI akan terus mengembangkan layanan dan produk digital, khususnya memperkuat BRImo untuk menjadi solusi finansial yang terintegrasi bagi nasabah bank yang memiliki kode saham BBRI itu.

Investasi naik

Bank pelat merah lainnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mengembangkan ekosistem digital dengan mengalokasikan capex senilai Rp 1,7 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menuturkan, dana itu untuk menjawab semua kebutuhan transaksi nasabah terutama dalam hal layanan digital.

Sedang PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyiapkan capex di tahun ini setara 3% dari gross income atau revenue. Nilai itu naik 84% dibandingkan alokasi di tahun 2020. Direktur BNI YB Hariantono menyebut, dana itu untuk pengembangan TI dan digitalisasi.

BNI menilai digitalisasi yang dilakukannya telah berbuah. Bank itu merujuk ke nilai transaksi mobile banking yang mencapai Rp 138 triliun per Maret 2021, tumbuh 33,2% dari nilai di Maret 2020.

kontan