Demi Minimalisasi Siaran Ilegal, IPTV Akan Mengakuisisi Tiga Operator Kabel Lokal

 Selasa, 01 Juni 2021 | 06:30 WIB


ILUSTRASI. PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) berencana mengakuisisi tiga operator kabel lokal (LCO) pada semester I 2021.

Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) berencana mengakuisisi tiga operator kabel lokal (LCO) pada semester I 2021. Selain memperluas pangsa pasar internet direct-to-home (DTH), perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo itu bertujuan meminimalisasi siaran ilegal.

Target akuisisi LCO di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat dengan total jumlah pelanggan sekitar 100.000. Target tersebut di luar akuisisi LCO di Batam, Kepulauan Riau yang sudah terealisasi pada Mei 2020 lalu.

IPTV mencatat ada banyak operator kabel yang memperoleh saluran MNC Group secara ilegal lalu mendistribusikannya kembali. "Dengan metode LCO ini, akan membantu mencegah pembajakan dan memperluas jaringan MVN (MNC Vision Networks) serta strategi ini memungkinkan serusahaan mendapatkan kehadiran yang lebih kuat di area tersebut," dikutip dengan penyesuaian dari materi paparan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/5).

Dengan memasok konten MNC Vision Networks, IPTV berharap para operator kabel lokal berkinerja lebih baik dan berkembang pesat di wilayah masing-masing. Adapun target kemitraan LCO berbasis subscribers atau langgana  sebanyak 2 juta pelanggan.

Sejauh ini, IPTV mendaftar 417 LCO di seluruh Indonesia. Kemitraan LCO berjalan melalui digitalisasi dan lisensi konten. PT Mitra Operator Local yang menangani lini usaha tersebut.

Penambahan pelanggan lewat LCO berjalan bersamaan dengan perluasan segmen pasar internet pasca bayar ke kota-kota lapis kedua dan ketiga melalui PT MNC SkyVision Tbk (MSKY). Ceruk pasar itu mewakili 70% dari total rumah tangga di Indonesia. Hingga kini MSKY telah mengempit 2,1 juta pelanggan layanan TV berlangganan di bawah merek dagang MNC Vision.

Sementara lewat PT Digital Vision Nusantara (K Vision), IPTV mengklaim mampu memperoleh pelanggan baru internet prabayar sebanyak 10.000-12.000 setiap hari. Total pelanggan per April 2021 lebih dari 6,5 juta. Mereka memanfaatkan QR Link untuk meningkatkan penjualan voucher menjadi Rp 50 miliar-Rp 60 miliar setiap bulan.

Sepanjang tahun lalu, pendapatan IPTV naik 4,83% year on year (yoy) menjadi Rp 3,69 triliun. Namun laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih turun 3,96% yoy menjadi Rp 229,99 miliar.

Tahun 2020, IPTV menanggung dua kerugian yang menggerus laba kotor. Keduanya yakni kerugian kurs mata uang asing Rp 35,42 miliar dan kerugian lain-lain Rp 38,38 miliar.

kontan