Menambang Bitcoin, Bagaimana Caranya?

 
Ilustrasi Bitcoin.
THINKSTOCKPHOTOS

Seperti menambang emas, namun tak memerlukan alat-alat berat. Cukup seperangkat komputer dan software canggih, dan proses tambang-menambang pun bisa dimulai.

Seperti inilah penambangan Bitcoin dilakukan. Mata uang kripto yang ditemukan seseorang bernama samaran Satoshi Nakamoto ini, bisa dikeruk seperti halnya emas.

Para miner, memakai perangkat komputer untuk memecahkan masalah matematika kompleks. Dari situlah "satoshi-satoshi" Bitcoin bisa diraup.
Proses ini dilakukan banyak orang di seluruh dunia. Banyaknya para penambang, membuat mining Bitcoin tampak seperti "berebutan."

Karena itulah, dibutuhkan komputer dengan spesifikasi mumpuni dan kecanggihan tingkat dewa untuk bisa berpacu dengan miner lain.
Semakin mantap hardware dan software, semakin besar pula hasilnya.

Bitcoin, sejatinya berbeda dengan perbankan. Sistemnya memakai apa yang disebut blockchain.

Jadi, tak ada perantara atau pihak yang memverifikasi semua transaksi.
Di satu waktu, bisa saja terjadi jutaan transaksi yang harus dikelompokkan ke dalam blockchain. Inilah yang harus diverifikasi para miner.

Setelah proses verifikasi, selanjutnya Bitcoin akan dikelompokkan lagi ke blockchain yang sudah terverifikasi.
Proses inilah yang sedikit demi sedikit menghasilkan keuntungan dari hasil penambangan.

Saat ini, menambang mata uang kripto kemungkinan tak bisa lagi menggunakan CPU rumahan.
Para penambang saat ini banyak memakai hardware ASIC (Application Spesific Integrated Circuit).

Hardware khusus ini diklaim bisa lakukan penghitungan matematika kompleks. Kecepatan dan hasil berupa kripto juga lebih banyak.

Tapi, harga hardware ini jelas tak murah. Bisa sampai ratusan juta rupiah, ditambah daya listrik super besar perlu disiapkan kalau ingin mulai menambang.

Software penambangan berharga mahal pun juga dibutuhkan kalau ingin keuntungan lebih berlipat ganda.
Jadi, relevan atau tidaknya menambang kripto saat ini, itu tergantung masing-masing individu.

Perkembangan teknologi akhir-akhir ini memang sudah melahirkan beberapa platform yang bisa memudahkan para miner, meski tentu saja, kebanyakan tak gratis.

Beberapa orang berani berinvestasi untuk menambang kripto karena potensi keuntungannya diklaim berlipat ganda di tahun-tahun mendatang.
Tapi tentu, mining tak jadi satu-satunya cara untuk mendapat keuntungan dari kripto.

Beberapa orang lebih memilih lakukan proses trading atau staking karena dianggap lebih murah dan mudah. Banyak aplikasi kripto, mulai dari wallet sampai trading, bisa diakses dengan mudah lewat gawai masing-masing.