Setoran Dividen BUMN Tahun Ini Bisa Tembus Rp 35 Triliun

 Rabu, 16 Juni 2021 | 07:35 WIB



Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia yang mulai menggeliat membuat prospek laba badan usaha milik  negara meningkat. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir optimistis setoran dividen BUMN ke negara 2021 sebesar Rp 35 triliun.

Proyeksi ini naik 34,6% dari jumlah setoran dividen 2020 yang hanya Rp 26 triliun. Erick menerangkan dividen yang berasal dari kinerja BUMN tahun 2021 tersebut akan disetor sebagai penerimaan negara pada 2022.

Menurut Erick kinerja BUMN tidak bisa terlepas dari perbaikan perekonomian. Tahun lalu saat pandemi Covid-19 menghantam, pendapatan 90% BUMN terkena pengaruh. Meski begitu, tahun lalu  BUMN tetap mampu memberikan dividen di tengah kondisi sulit pada tahun lalu.

Sedangkan tahun ini, Erick proyeksi setoran dividen berasal dari BUMN sektor perbankan, telekomunikasi, energi, dan pertambangan. Meski BUMN tersebut tak lepas dari dampak pandemi.

"Kami sekarang hanya mempunyai istilahnya grouping yaitu (BUMN) kesehatan, telekomunikasi, perkebunan, dan pangan yang bisa kita anggap masih tumbuh. Sementara yang lainnya (terdampak) sangat dalam akibat Covid-19," kata Erick Thohir saat seminar daring dengan BPK, Selasa (15/6).

Erick menambahkan tren dividen BUMN yang diberikan pada negara akan berlanjut hingga tahun depan, dengan skenario ekonomi lebih baik dari tahun ini. Lonjakan dividen BUMN sendiri sejalan dengan berbagai upaya transformasi dan inovasi yang telah dilakukan BUMN selama masa pandemi Covid-19. "Kami berusaha keras hasil dividen (BUMN) di 2022 sama seperti 2019," harap Erick.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga berharap setoran dividen BUMN tumbuh mengingat otoritas fiskal setiap tahunnya menyuntikkan dana melalui penyertaan modal negara (BUMN) atau investasi pemerintah.

Supaya tercapai Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN sudah menyiapkan strategi agar setoran dividen BUMN tumbuh. "Optimalisasi dividen BUMN  lewat penataan, penyehatan, perbaikan perencanaan strategi dan efisiensi," kata Sri Mulyani.

Sedangkan setoran dividen BUMN harus memperhatikan profitabilitas BUMN, kemampuan kas dan likuiditas BUMN, kebutuhan pendanaan BUMN, persepsi investor,  penyesuaian regulasi dan perjanjian.

kontan