Sektor Manufaktur Jepang Mulai Belanja Mesin Lagi


Pesanan mesin inti Jepang kembali tumbuh untuk bulan ketiga berturut-turut di bulan Mei 2021. Ini pertanda baik bagi ekonomi Jepang yang berjuang untuk mengatasi pukulan pandemi virus korona.

Mengutip Reuters, kemarin, pesanan mesin inti berdasarkan data yang dianggap sebagai indikator belanja modal dalam enam hingga sembilan bulan mendatang, melonjak 7,8% dari bulan sebelumnya pada Mei. Angka tersebut mengalahkan perkiraan ekspansi 2,6% oleh para ekonom.

Dari tahun sebelumnya, pesanan mesin inti, yang mengecualikan untuk kapal dan listrik, naik 12,2% pada Mei, mengalahkan kenaikan 6,3% yang diharapkan oleh para ekonom.

Berdasarkan sektornya, pesanan dari produsen tumbuh 2,8%, didorong oleh mesin listrik. Sementara untuk pesanan dari non-manufaktur naik 10,0%. Itu berarti sektor non-manufaktur bisa bangkit dari penurunan tajam bulan sebelumnya

Lonjakan pesanan ini menunjukkan kebangkitan moderat dalam pengeluaran perusahaan yang dianggap pembuat kebijakan sangat diperlukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Belakangan prospek ekonomi Jepang kembali kabur karena darurat virus korona terbaru.

Seperti diketahui, Pemerintah Jepang memberlakukan keadaan darurat baru di Tokyo yang akan berlangsung hingga 22 Agustus dalam upaya untuk mengendalikan kasus baru korona, termasuk menghindari peningkatan tinggi kasus korona varian delta.

Ketika menyatakan keadaan darurat beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan pemberlakuan keadaan darurat itu adalah kunci untuk mencegah Tokyo menjadi titik awal infeksi baru.

Namun dengan langkah tersebut, Suga mengaku ada resiko mengganggu pemulihan ekonomi Jepang. Dai-ichi Life Research Institute memperkirakan bahwa keadaan darurat dapat memangkas sekitar ¥ 1 triliun  atau setara US$ 9,1 miliar dari produk domestik bruto (PDB) dan memotong 55.000 pekerjaan selama beberapa bulan mendatang.

sumber