Digitalisasi Bikin PLN Bergerak Lebih Cepat dan Efisien

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan salah satu unsur penting dalam transformasi yang dilakukan PLN adalah budaya perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menjelaskan, salah satu unsur penting dalam transformasi yang dilakukan PLN adalah budaya perusahaan. Untuk mendukung transformasi tersebut, PLN telah mencanangkan Program Budaya Nasional yaitu Program PLN 123.

Jika dijabarkan, PLN 1 berfokus pada Governance Risk and Complience Culture. Sedangkan PLN 2 menekankan pada Collaboration and Performance Culture. Untuk PLN 3 bertujuan memperkuat Service Culture.

Zulkifli Zaini menilai untuk bisa membawa PLN lebih baik ke depan maka perlu mendorong semua orang yang ada di dalam perusahaan tersebut memiliki satu tujuan bersama, menyukseskan PLN.

"Mengelola 53 ribu pegawai dengan 100 ribu lebih tenaga alih daya tentu memerlukan budaya yang kuat sebagai pengikat dan pendorong agar melangkah bersama menuju visi yang dicanangkan melalui eksekusi strategi yang ditetapkan," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021).

Zulkifli menilai salah satu aspek penting dalam melakukan transformasi kultur perusahaan adalah menyerap nilai AKHLAK yang menjadi core values dari Kementerian BUMN.

"Kami bersyukur bahwa Kementerian BUMN meluncurkan AKHLAK sebagai core values BUMN, ini menjadi energi luar biasa untuk PLN," ujar Zulkifli.

Digitalisasi

PLN mengoperasikan Gardu Induk (GI) 150 kilo volt (kV) Daya Baru yang berlokasi di Desa Bontobunga, Kecamatan Moncongloe Bulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (dok: PLN)

PLN juga terus mendorong digitalisasi untuk mengakselerasi tercapainya visi perusahaan untuk menjadi perusahaan kelas dunia. Digitalisasi membuat PLN bisa bergerak dengan cara pikir baru, cara berkomunikasi yang lebih efisien, cara memonitor yang lebih luas jangkauannya, dan cara pengambilan keputusan yang lebih cepat.

Beberapa capaian program digitalisasi yang berhasil mendorong kinerja ialah transformasi Dispatch Opimization dan Digital Procurement. Transformasi Dispatch Opimization menjadikan pengaturan sistem kelistrikan andal, kualitas dan ekonomis.

Sementara transformasi Digital Procurement menjadikan proses pengadaan terdigitalisasi secara end to end sehingga proses menjadi lebih transparan, simpel, dan efisien.

 lptn6