Google Blokir Tool Pelacak yang Jual Data Lokasi Pengguna
Mengutip The Verge, Jumat (13/8/2021), SafeGraph dan perusahaan-perusahaan sejenis mengumpulkan rekaman geolokasi melalui plug-in pada aplikasi Android lainnya.
Selanjutnya, SafeGraph dan lain-lain mengagregasikannya untuk sejumlah organisasi, termasuk untuk The New York Times dan Centers for Disease Control (CDC).
Menurut Motherboard, Google mengatakan ke para pengembangnya pada Juni lalu, mereka harus menghapus perangkat pengembangan perangkat lunak SafeGraph dalam waktu tujuh hari.
Sejauh ini tidak diketahui apakah SafeGraph masih mengumpulkan data apa pun dari aplikasi Android. Pihak The Verge juga menghubungi Google dan SafeGraph untuk mengonfirmasi.
Desember Lalu Google Blokir X-Mode
Pemblokiran atas SafeGraph ini mengikuti tindakan keras sebelumnya pada aplikasi pengumpul lokasi pengguna. Pada Desember 2020, Google dan Apple melarang layanan serupa yang bernama X-Mode Social.
Layanan pengumpul data lokasi ini disebut-sebut bekerja dengan militer AS dan sejumlah pelanggan lainnya.
Sementara itu, Apple tidak menanggapi permintaan komentar terkait kebijakannya seputar SafeGraph.
Sekadar informasi, data SafeGraph seharusnya bersifat anonim. Namun set data lokasi kerapkali dapat mengungkap detail mengenai individu meskipun ada pengamannya.
Tuai Pujian Sekaligus Kritik
Meski pengguna harus memberikan persetujuan atas pengumpulan lokasi oleh masing-masing aplikasi, banyak yang tidak mengetahui untuk apa dan bagaimana informasi mereka digunakan.
Sementara itu, seorang senator AS Ron Wyden memberikan pujian sekaligus kritik atas langkah pemblokiran aplikasi pengumpul data lokasi ini.
"Ini merupakan langkah yang tepat oleh Google, namun mereka dan Apple perlu melakukan hal lebih dari sekadar bermain-main dengan aplikasi yang menjual informasi lokasi orang Amerika. Perusahaan-perusahaan ini butuh rencana nyata untuk melindungi privasi dan keamanan penggunanya," katanya.
(Tin/Ysl)
Posting Komentar