4 Fakta Miliarder Berharta Rp29 Triliun yang Pilih Amalkan Seluruh Harta


JAKARTA, Miliarder asal Arab Saudi, Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi, pernah masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes tahun 2015.
 
Namun miliarder dengan kekayaan puluhan triliun rupiah itu, lebih memilih hidup sederhana dan mengamalkan harta kekayaannya. Dia menyumbangkan seluruh harta, saham, bahkan uang tunai untuk kegiatan amal. 

Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi tercatat telah menyumbang lebih dari 60 miliar riyal dan menjadi salah satu dana abadi terbesar di dunia Islam, yang hingga kini belum dapat ditandingi.

Berikut fakta-fakta Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi, miliarder yang memilih hidup sederhana, seperti dirangkum MNC Portal Indonesia: 

1. Terdepak dari Daftar Orang Kaya
Pada 2015, Forbes mencatat kekayaan Abdul Aziz Al Rajhi mencapai 2,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp29,8 triliun.
 
Dengan jumlah kekayaan tersebut, Abdul Aziz Al Rajhi masuk daftar orang terkaya. Namun pada 2016, dia terdepak dari daftar orang terkaya versi Forbes, setelah membagi setengah harta untuk anak-anaknya dan setengahnya lagi disumbangkan untuk kegiatan amal. 

2. Pendiri Al Rajhi Bank
Mengutip dari Forbes, Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi merupakan pendiri Al Rajhi Bank. Dia memiliki latar belakang keuangan dan pendidikan yang tidak berkecukupan.
Dia berhasil membuka 30 cabang perusahaan di seluruh Arab Saudi. Selain negara kelahirannya, Sulaiman Aziz Ar Rajhi juga membuka cabang perusahaannya di beberapa negara lain, seperti Mesir dan Lebanon.

3. Mulai Bekerja Sejak Usia 9 Tahun
Banyak pekerjaan telah dilakoni Abdul Aziz Al Rajhi untuk bertahan hidup. Dia mulai bekerja sejak usia 9 tahun. Saat itu, dia bekerja sebagai porter yang membawa barang belanjaan para pengunjung pasar Al Khadra Riyadh.

4. Jadi Pengumpul Kurma Hingga Koki
Beranjak usia 12 tahun, Sulaiman beralih menjadi pengumpul kurma.  Kemudian, Sulaiman mulai bekerja sebagai koki di salah satu hotel di Riyadh, menjadi penjual minyak, hingga membuka toko kelontongnya sendiri.

Sulaiman juga sempat bekerja di perusahaan pertukaran mata uang yang dimiliki saudaranya, Saleh Al Rajhi, sebelum bekerja sama mendirikan cabang baru perusahaan tersebut pada 1956.