Kapan Harga Murah dan Mahal Saat Trading Forex?


PADA artikel sebelumnya, kita telah mempelajari kesalahan orang dalam trading foreign exchange (forex). Kesalahan-kesalahan ini saya temui selama belajar dan mengedukasi masyarakat Indonesia.

Kesalahan pertama, trader pemula tidak memahami cara pasar forex bekerja, apalagi menghitungnya. Kedua, mereka mencari strategi yang selalu untung. Ketiga, mereka selalu memikirkan keberhasilan dan menyangkal kegagalan.

Tanpa mengetahui cara pasar forex bekerja, kita tidak bisa menilai kapan suatu kondisi disebut murah dan mahal. Pemahaman lainnya pun tak berguna saat trading.

Kenapa demikian? Sebab, kita tidak akan pernah melakukan aksi beli dan jual. Lantas, bagaimana bisa mendapatkan keuntungan?

Forex sendiri merupakan pasar yang unik. Alasan pertama, pasar forex terbuka selama 24 jam dalam satu hari. Kita pun bisa bertransaksi mulai dari Senin hingga Jumat. Hal ini berbeda dengan pasar saham yang hanya buka mulai pukul 09.00 sampai 16.00.

Kedua, kita bisa melakukan aksi beli dan jual kemudian serta jual dulu baru beli kemudian. Ini berarti, kita bisa bertransaksi di pasar forex tanpa memiliki barangnya. Menarik, bukan?

Sebelum berbicara soal strategi, mari kita batasi pembahasan artikel ini pada harga murah dan mahal pada trading forex.

Sebenarnya, ada banyak cara menilai harga murah dan mahal. Perlu digarisbawahi, kita akan mendapatkan harga termahal dan termurah berbeda-beda, tergantung satuan waktu yang kita gunakan.

Ambil contoh saja harga nilai tukar euro terhadap dollar Amerika Serikat (EUR/USD). Dalam satu bulan, kita akan menemukan harga terendah dan tertingginya sebagai berikut.

Namun, bila melihat pergerakan nilai tukar EUR/USD selama tiga bulan, kita akan menemukan harga terendah dan tertinggi yang berbeda dibandingkan periode satu bulanan. Simak grafik berikut.

Secara sederhana, garis harga-harga terendah pada grafik di atas merupakan area beli, sedangkan garis harga-harga tertinggi adalah area jual. Hal ini dapat dijadikan rumusan awal bagi Anda yang mau memulai trading forex.

Dengan melihat dua grafik tersebut, Anda mungkin akan kebingungan dalam menentukan harga terendah dan tertinggi. Apakah harus berdasarkan grafik perubahan harga periode satu bulan atau tiga bulan?

Bila hal itu ditanyakan, jawaban subyektif dari seorang trader atau pelaku pasar akan muncul. Saya, misalnya, akan menjawab, “Berapa lama Anda ingin berada di pasar? Bila satu bulan, minimal periode grafik nilai tukar yang Anda baca adalah satu bulan ke belakang. Bila tiga bulan, grafik yang dibaca adalah 3 bulan ke belakang."

Hal tersebut juga berlaku bila Anda ingin berada di pasar selama satu jam saja. Jika demikian, Anda harus membaca grafik nilai tukar pada periode satu jam ke belakang. Akan sia-sia atau tidak ada gunanya bila Anda menentukan titik harga tertinggi dan terendah menggunakan grafik nilai tukar harian.

Contoh grafik nilai tukar untuk satu jam bisa dilihat pada gambar berikut.

Untuk diketahui, tiga grafik yang ditampilkan tadi menggunakan bentuk lilin atau candlestick. Penjelasan bagian candlestick bisa dilihat pada gambar berikut.

Jika Anda ingin berada di pasar selama satu jam, grafik dengan candlestick yang mewakili satu jam tidak akan bisa digunakan untuk menentukan tertinggi dan terendah bukan?

Penjelasannya begini. Grafik satu bulan terdiri dari 20 candlestick harian. Jumlah candlestick tersebut sudah cukup untuk menentukan harga tertinggi dan terendah dalam periode satu bulan ke belakang.

Dengan asumsi yang sama, bila ingin berada di pasar hanya satu jam, Anda pun membutuhkan setidaknya 20 candlestick. Karena itu, Anda membutuhkan grafik dengan candlestick yang menggambarkan nilai tukar EUR/USD selama tiga menitan.

Karena keterbatasan pengolahan data tiga menitan, saya menggunakan data satu menitan. Dengan demikian, saya mendapatkan 60 candlestick untuk grafik satu jam ke belakang. Grafiknya bisa dilihat pada gambar berikut.

Agar bisa menganalisis grafik perubahan nilai EUR/USD secara teknikal, saya secara subyektif biasanya menggunakan prinsip 1:3. Jika saya ingin trading selama satu jam, data yang harus saya analisis adalah tiga kali dari periode waktu saya berada di pasar. Ini berarti, saya menganalisis harga titik terendah dan tertinggi dalam grafik tiga jam ke belakang. Contohnya bisa dilihat pada grafik di bawah.

Dengan menarik garis horizontal seperti gambar di atas, Anda bisa mendapati garis-garis acuan harga tertinggi dan terendah. Lalu, kita sepakati bahwa garis di atas harga saat ini merupakan harga mahalnya, sedangkan garis di bawah harga saat ini adalah harga murahnya.

Dalam bahasa analisis teknikal, garis di bawah harga saat ini adalah support, sedangkan garis di atas harga saat ini disebut resistance.

Itulah cara yang bisa saya bagikan untuk menentukan kapan harga disebut murah dan mahal. Semoga bermanfaat!

Catatan: Trading CFD dengan leverage mungkin dapat membawa keuntungan tinggi, tetapi juga dapat menyebabkan Anda kehilangan dana. Mohon pertimbangkan risikonya sebelum berinvestasi.

Kompas