Komoditas dan Daya Beli Bikin Kinerja BUMN Energi Moncer

Kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi kompak moncer. Harga komoditas dan daya beli yang naik membuat kinerja perusahaan kinclong. 

Salah satunya adalah BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID yang telah membukukan total pendapatan sebesar Rp 63,8 triliun. Perolehan itu lebih tinggi 35% dibandingkan realisasi periode sama tahun sebelumnya. 

Dari pendapatan itu, MIND ID mengantongi laba bersih konsolidasi sebesar Rp 9,8 triliun. Sekretaris Perusahaan MIND ID Ratih Amri bilang, pihaknya fokus mendorong tingkat produksi dan penjualan perusahan anggotanya. 

Selain juga akan melakukan optimalisasi sinergi Grup MIND ID mencapai milestone proyek hilirisasi dan menjaga likuiditas perusahaan. “Kami tetap berupaya menjaga efisiensi kinerja sebagai upaya mitigasi volatilitas harga komoditas agar tetap memiliki daya saing, khususnya menutup tahun ini,” ujar Ratih ke KONTAN, Jumat (12/11).

Salah satu anggota MIND ID yang kinerjanya paling moncer adalah PT Timah Tbk (TINS). Per kuartal III 2021, TINS membukukan laba bersih Rp 612,04 miliar. Sementara periode sama tahun lalu TINS mencatat rugi bersih sebesar Rp 255,15 miliar.

Direktur Keuangan TINS Wibisono menuturkan, aktivitas  penemuan cadangan baru terus dilakukan demi mempertahankan kelangsungan bisnis dalam jangka panjang. "Kami terus meningkatkan kemampuan produksi bijih timah," ujarnya, Kamis (11/11).

Selain TINS, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga  membukukan pendapatan Rp 212,8 triliun (unaudited) per kuartal III 2021, naik 4% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 204,7 triliun. 

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi bilang, kinerja itu ditopang inovasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan melalui program transformasi PLN.Langkah-langkah itu mendukung PLN meningkatkan penjualan listrik dan menjaga Beban Pokok Penyediaan (BPP) tetap stabil. Selain itu, apresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing juga turut berperan dalam capaian kinerja positif PLN.

Kinerja PT Pertamina juga  tak kalah ciamik. Di semester I 2021 perusahaan mencetak laba US$ 182,81 juta. Sebelumnya Pertamina mencatat rugi bersih US$ 767,91 juta per semester I 2020. Pertamina optimistis kinerja hingga akhir tahun tetap positif. 

Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman bilang, Pertamina  mengupayakan optimalisasi seluruh resources serta efisiensi dengan tetap memberikan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat.
“Kami juga tetap komitmen menyediakan dan mendistribusikan BBM ke seluruh masyarakat,” kata Fajriyah ke KONTAN, Kamis (11/11).