Banyak Orang Terjun ke NFT, Gimana Prospeknya di Indonesia?

Foto: Novina Putri Bestari

Jakarta, Banyak karya digital yang dijual melalui Non-fungible Token (NFT). Ini bisa berbentuk lukisan, lagu, atau karya lain yang dibuat secara digital.

PT. Bumilangit Digital Mediatama juga baru saja menerbitkan NFT untuk dua karakter yakni Gundala dan Sri Asih dengan masing masing berjumlah 356 unit dan 381 unit.

Budiasto Kusuma, Direktur Utama Bumilangit Digital Mediatama menjelaskan NFT jadi awalan untuk memperluas karya dalam Bumi Langit dengan karya otentik lebih dari 1200 karakter. Dengan cara ini, dia mengatakan karakter tersebut bisa lebih dikenal lagi.

"Potensi perluasan masih luas sekali. Memberi kesempatan punya karya otentik 1200 karakter untuk dikenal lebih luas," kata Budi dalam press conference "Bumilangit NFT Collections", Jakarta, Selasa (21/12/2021).

Dia mengatakan fans karakter tersebut juga bisa ikut dalam aktivitas digital. Jika dulu ada halangan untuk menghargai karya, dengan teknologi bisa dihargai lagi.

Dulu kreator membuat karya dengan komik dan film. Sekarang dengan adanya NFT, bisa memberikan royalti tidak ada batasnya.

"Salah satu pilar mengamankan aset yang sudah ada dulu," ungkapnya.

Dari sisi masyarakat, dia mengatakan segmen milenial dan generasi Z sudah mengerti lebih dulu karena lahir di era digital. Segmen lain mau tidak mau akhirnya mengikuti perkembangan tersebut dan adopsinya makin cepat.

"Era digital, mau enggak mau harus diikuti. Ibu-ibu bisa arisan lewat Zoom. Anak-anak sekolah online. adopsi makin hari makin cepat. tugas kami sebagai pemilik konten semakin cepat menghadapi itu," kata Budi.

NFT Bumilangit tersebut dijual di marketplace OpenSea. Karyanya dibanderol 0,02 ETH atau sekitar US$80.


CNBCI