Memahami Konsep "Frugal Living", Bukannya Pelit Melainkan Hidup Hemat!


Istilah frugal living belakangan ini semakin dikenal. Istilah ini dimaknai sebagai pola hidup hemat dalam keseharian. Orang yang baru mengetahui istilah ini bisa saja menyangka bahwa ini tidak beda dengan pola hidup pelit. Benarkah?

Frugal living merupakan pola hidup hemat, tidak boros. Artinya, setiap uang yang dikeluarkan mesti diperhitungkan dengan cermat, dipertimbangkan dengan baik. Tidak sekadar memenuhi keinginan untuk membeli ini-itu yang belum tentu dibutuhkan.

Keinginan versus Kebutuhan
Membahas hal ini, kita mesti memulainya dengan memahami konsep keinginan dan kebutuhan sekaligus mengenal perbedaannya. 

Keinginan dalam konteks ini merujuk pada dorongan untuk memiliki, untuk membeli, untuk mendapatkan sesuatu tanpa pertimbangan. Hanya sekadar memenuhi hasrat berbelanja.

Di sisi lain, kebutuhan mengacu pada sesuatu yang benar-benar diperlukan dalam kehidupan. Tanpa barang tersebut, maka akan timbul kesulitan atau masalah.
Misalnya, kita menginginkan membeli baju baru. Padahal, kita sudah memiliki cukup banyak baju yang layak pakai bahkan beberapa diantaranya tidak pernah dipakai. Sebenarnya, tanpa membeli baju baru pun, kita sudah terlengkapi dengan baju-baju yang sudah banyak tersedia di rumah.

Sebaliknya dengan kebutuhan. Misalnya, kita sudah memiliki satu pasang sepatu olah raga dan sepasang sepatu kantor. Tetapi, belakangan, sepatu kantor yang kita gunakan sudah memperlihatkan tanda-tanda mengelupas, mulai rusak. Nah, kemudian, berdasarkan kebutuhan, kita pun memutuskan untuk membeli sepasang sepatu kantor lagi sebagai pengganti.

Pada intinya, keinginan itu tanpa pertimbangan yang mendasar dan sekadar mengikuti hasrat berbelanja, sedangkan kebutuhan berdasarkan pertimbangan yang matang. Gaya hidup frugal living itu berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan.
Lalu, apa saja yang bisa dilakukan untuk menerapkan frugal living atau hidup hemat dalam keseharian?

Pertama, membeli barang yang berkualitas.
Barang yang berkualitas bagus pada umumnya akan bisa dipakai lama. Barang tersebut tidak akan cepat rusak, juga tidak lekas out of date. Penganut frugal living akan membeli barang yang berkualitas baik.
Dengan membeli yang berkualitas dengan harga yang biasanya sedikit lebih mahal, maka kita akan memakainya dalam waktu lama tapi tetap modis.

Keuntungan lain membeli barang berkualitas adalah sebagai pemakai kita akan merasa nyaman mengenakannya atau menggunakannya. Sepatu yang berkualitas bagus akan terasa enak dipakai, bukan?
Belum lagi kalau berbicara tentang gengsi atau prestise. Dengan barang yang lebih berkualitas tentu si pemakai akan merasa bangga dan senang menggunakannya.

Kedua, kurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Berapa kali dalam sebulan kita makan luar, misalnya makan di restoran? Kalau sebelumnya kita sering makan luar, dengan pola hidup frugal justru menghendaki penghematan di sektor ini.

Kita bisa mengurangi kebiasaan makan luar yang secara akumulatif sudah mengakibatkan pengeluaran yang cukup besar dalam sebulan. Mungkin cukup sekali saja makan luar dalam sebulan.

Restoran yang dipilih bukan lagi restoran yang ber-branding terkenal dan mahal, cukup di warung makan yang tidak kalah kualitas hidangannya. Dengan cara ini, kita bisa lebih berhemat. Dapat makan luarnya, dapat hematnya juga.

Ketiga, investasikan uang Anda.
Apabila sudah mampu berhemat dan terkumpul hasil penghematan, langkah berikutnya adalah berinvestasi. Berbagai bentuk investasi bisa menjadi pilihan.
Anda bisa berinvestasi di saham, di emas, di properti, atau dalam bentuk deposito atau tabungan. Pertimbangkan dan pilihlah investasi yang paling menguntungkan dan aman bagi Anda.


Semakin hemat Anda terhadap setiap pengeluaran, semakin besar uang yang bisa Anda kumpulkan dan investasikan. Ini sebuah pola kebiasaan yang bagus.
Dalam kurun waktu tertentu Anda sudah memiliki sejumlah uang yang cukup besar untuk mememenuhi kebutuhan hidup Anda dan keluarga, bahkan ketika Anda sudah pensiun.

Upayakan investasi itu, apapun bentuknya, akan mendatangkan passive income bagi Anda. Kalau pun Anda tidak lagi bekerja, uang dari hasil investasi itu tetap bertambah dan mengalir ke rekening Anda. Jadi, investasi akan mendatangkan penghasilan yang memungkinkan Anda mendapatkan kebebasan finansial.

Semakin dini Anda berinvestasi, semakin besar peluang Anda mendapatkan penghasilan besar di kemudian hari. Oleh karena itu, jangan ragu menghemat uang untuk masa depan yang lebih baik.
Bukan Pelit terhadap Diri Sendiri
Apakah konsep frugal living itu identik dengan pelit terhadap diri sendiri atau bahkan cenderung menyiksa diri? Sama sekali tidak!

Frugral living mengarahkan agar orang mengeluarkan uang hanya untuk sesuatu yang benar-benar dibutuhkan. Jika tidak benar-benar dibutuhkan, orang tidak akan mengeluarkan uang.

Tidak perlu harus mengurangi makan di rumah dari tiga kali menjadi hanya dua kali. Atau, Anda yang tadinya membeli dua judul buku bacaan dalam sebulan menjadi tidak membelinya sama sekali.

Inti frugal living hanya pada membelanjakan uang yang benar-benar dibutuhkan dalam keberlangsungan hidup. Sama sekali bukan pelit terhadap diri sendiri, apalagi sampai menyiksa diri.