Mau Kaya Raya? Coba Kebiasaan Para Triliuner Dunia Ini

 
Foto: ilustrasi kaya raya

Jakarta, Menjadi orang yang sukses dan bergelimang harta tidak terjadi dengan cara membalikkan telapak tangan semata. Namun, ada kerja keras, perjuangan, dan air mata untuk meraihnya. 

Menurut Thomas C. Corley, seorang akuntan publik bersertifikasi dan perencana keuangan bersertifikasi, yang dilansir dari Business Insider, dirinya telah menghabiskan lima tahun untuk mempelajari para triliuner dan telah mengumpulkan hasil pengamatannya itu dalam buku "Change Your Habits, Change Your Life". Selama lima tahun, ia telah mewawancarai 233 orang dengan pendapatan kotor tahunan setidaknya US$ 160.000 (sekitar Rp 2,25 triliun) dan aset bersih US$ 3,2 juta (sekitar Rp 45 triliun). Sebanyak 177 orang di antaranya memperoleh kekayaan itu dengan hasil usaha sendiri.

Lewat percakapan dan analisa lebih lanjut, Corley pun menemukan sejumlah kebiasaan yang membantu seseorang untuk menjadi kaya dan sebaliknya. Untuk mencapai kesuksesan, seseorang mungkin perlu mengubah kebiasaan buruknya dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih positif.

Berikut beberapa kebiasaan yang mampu membuat orang bisa kaya raya, menurut Corley:

1. Hemat
Seseorang tidak akan menjadi kaya jika menghabiskan uang lebih banyak daripada yang dihasilkannya. Misalnya, dengan menggunakan uang untuk sering berbelanja produk fesyen, kredit barang elektronik, atau kendaraan. Menurutnya, kekayaan bisa datang dari menabung dan menginvestasikan sebagian pendapatan, tak peduli gajimu besar atau kecil.
"95% orang miskin dalam studi saya tidak menabung dan sebagian besar menumpuk hutang untuk mensubsidi standar hidup mereka," katanya.

2. Memiliki banyak sumber penghasilan
Banyak dari kita bergantung pada satu pekerjaan untuk menghasilkan uang. Jika Anda ingin menjadi orang yang sukses, cobalah untuk mulai meninggalkan kebiasaan itu. Sebanyak 65% orang kaya dalam penelitian Corley memiliki setidaknya tiga aliran pendapatan berbeda yang disiapkan sebelum menghasilkan satu juta dollar AS pertama mereka (sekitar Rp 14 triliun). Memiliki sumber penghasilan lebih dari satu tidak hanya menambah potensi penghasilan, tetapi juga untuk jejaring pengaman apabila kehilangan pekerjaan.

3. Selalu memiliki rencana
Rencana adalah sesuatu yang kita susun untuk 10, 15, hingga 20 tahun ke depan. Itu semua adalah langkah menuju segala jenis kesuksesan, terutama kesuksesan finansial.
"95 persen orang miskin dalam studi saya tidak memiliki rencana hidup," ujarnya. Tanpa sebuah tujuan jangka panjang, kita hanya akan seperti melayang tanpa tujuan.

4. Tinggalkan hubungan toksik
Mungkin terdengar tak berkaitan dengan status finansial seseorang. Namun, jika Anda serius ingin menjadi seseorang yang lebih kaya dan sukses di masa depan, Corley menyarankan untuk berani memutuskan hubungan yang toksik. Ia menemukan, dari orang-orang berpenghasilan rendah yang dipelajarinya, hanya 4% yang berkaitan dengan "pola pikir sukses".

"Anda hanya akan berhasil dalam hidup jika dikelilingi oleh tipe orang yang tepat." "Artinya, orang yang bisa memberi semangat, positif, ingin tahu, dan membantu Anda," tulisnya.

5. Jangan pernah berpikir negatif
Beberapa contoh pikiran negatif untuk diri sendiri antara lain "saya tidak cukup pintar atau tidak cukup berpendidikan", "hidup memang tentang berjuang", dan sebagainya. Kalimat-kalimat dalam diri kita itu akan membuat kita ragu dan tercermin dalam tindakan kita.

Menurut Corley, ketika kita membiarkan pikiran negatif itu menguasai, maka itu sama dengan memprogram diri sendiri untuk gagal. "Anda tidak akan memiliki kesempatan dalam hidup untuk keluar dari keadaan saat ini. Pikiran negatif akan menjadi keyakinan yang bertindak seperti program komputer," katanya.

6. Terapkan hidup sehat
Kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti minum alkohol berlebihan, makan tidak sehat, dan jarang olahraga, ternyata juga berpengaruh terhadap potensi kesuksesan seseorang. Sebab, itu semua adalah "investasi" untuk masa depan yang merugikan. Meski sepertinya tidak berhubungan langsung, namun hidup tidak sehat juga berpotensi membuat Anda mengeluarkan banyak uang untuk pengobatan di masa depan. Padahal, itu semua sebetulnya bisa dihindari.