RI Jadi Negara Ke-5 dengan Jumlah Startup Terbanyak


Jakarta, Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menuturkan Indonesia, berdasarkan startupranking.com, lembaga pemeringkat perusahaan rintisan, menjadi negara ke-5 dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Posisi Indonesia itu di bawah AS, India, Kanada, serta Inggris.

"Ada 2.203 startup. Oke, kalah dengan India, karena India mulai lebih dulu dan fokus pada ekosistem digital. Tetapi, Indonesia nggak buruk-buruk amat. Kita ada di nomor 5 di dunia," ungkapnya dalam webinar, Senin (24/1).

Sebagai informasi, Laporan Tahunan Ekosistem Startup Global (GSER) 2021 melaporkan Jakarta menempati urutan ketiga setelah Mumbai di India dan Kopenhagen di Denmark dari 100 kota di seluruh dunia dalam daftar 'Ekosistem Startup yang Sedang Berkembang'.

Tidak hanya itu, Jakarta juga menempati peringkat tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, dilansir startupgenome.com, Jakarta mengalahkan Kuala Lumpur di Malaysia, Ho Chi Minh di Vietnam, Bangkok di Thailand, serta Manila di Filipina sebagai kota dengan startup paling berkembang.

Bhima menilai bahwa semakin banyak startup yang bermunculan di Indonesia, semakin terbukti potensi bagi anak muda untuk mengembangkan diri dan berwirausaha di era digital.

"Artinya dengan berbagai keterbatasan, minat untuk memulai wirausaha. Minat untuk develop skill (membangun keahlian) itu ada, nah tinggal diarahkan supaya 2.200 startup ini, syukur-syukur kita punya lebih banyak unicorn ataupun decacorn," terang Bhima.