Tips Jitu Memilih Aset Kripto untuk Pemula

Foto: Bitcoin (Andhika Akbarayansyah/tim infografis detikcom)

Jakarta, Naik turunnya aset kripto merupakan hal yang wajar terjadi dan memang berlangsung begitu cepat. Meskipun harga aset kripto ditentukan 100% dari pasar, sebenarnya para investor, khususnya pemula, bisa memilih aset kripto mana yang harus dibeli melalui analisis fundamental.

CEO Indodax Oscar Darmawan menyarankan para pemula untuk melakukan riset sederhana terlebih dahulu. Proses ini bertujuan untuk memahami terlebih dahulu mengenai profil risiko investor serta mendapatkan informasi mengenai aset kripto yang akan dibeli.

"Untuk investor pemula memang lebih baik membeli Bitcoin dan Ethereum dulu karena kedua kripto tersebut adalah kripto yang kapitalisasi pasar nya tertinggi. Namun, jika ingin membeli kripto selain dua kripto tersebut, para investor diharapkan dapat melakukan proses riset berupa searching terlebih dahulu," katanya.

Proses riset yang dimaksud adalah mencari tahu terlebih dahulu aset kripto yang akan kita beli itu apa melalui website. Tidak hanya itu, proses riset yang dimaksud juga berarti mencari informasi mengenai seluk beluk investasi kripto serta teknologi blockchain.

Kemudian proses screening. Bisa dengan menyaring aset kripto yang akan dibeli dari beberapa aset kripto terpilih dalam proses riset. Atau dapat melakukan screening profil resiko masing masing.

"Yang harus dipahami, investor yang masuk kripto bukanlah investor dengan profil resiko konservatif karena seperti yang kita tahu naik turun kripto itu sangat cepat. Jadi memang yang mau investasi di kripto lebih cocok yang memiliki profil risiko agresif atau agresif moderat," tambah Oscar.

Setelah melakukan proses mini research dan screening dilakukan, para investor dapat melakukan analisis kripto secara teknikal dan juga fundamental. Analisis teknikal yaitu suatu proses analisis dengan melihat dan menganalisis pergerakan historis harga kripto tersebut di masa lampau. Sedangkan, analisis fundamental yaitu melihat semua informasi finansial dan teknologi di belakangnya.

Oscar menjelaskan kalau analisis fundamental saham dan kripto berbeda. "Di market aset kripto ada beberapa faktor yang bisa dijadikan analisis fundamental suatu aset kripto. Faktor yang pertama yaitu kapitalisasi pasar yang berupa nilai atau harga aset kripto yang dihitung dari jumlah keseluruhan aset yang beredar. Kapitalisasi pasar tentu merupakan indikator penting karena menunjukkan ketertarikan pasar dan pertumbuhan kripto itu sendirinya," jelasnya.

Kedua ketersediaan suatu aset yang bisa diukur dari supply nya. Supply berhubungan dengan permintaan dan penawaran. Jika permintaan besar namun penawaran nya sedikit akibat proses burn token, maka harganya pun akan semakin tinggi sehingga minat beli terhadap harga aset kripto tersebut pun naik.

Ketiga volume trading-nya yang memperlihatkan seberapa banyak aset kripto dijual ataupun dibeli selama 24 jam. Keempat, orang orang yang ada di belakang project tersebut.

Kelima yaitu potential roadblocks serta keamanan aset tersebut, roadmap dari aset kripto tersebut yang menjelaskan apa yang telah dibuat dan akan dilakukan.
"Serta yang terakhir dengan melihat reputasi kripto tersebut yang ditandai dengan apakah kripto tersebut listing di banyak exchange atau tidak dan melihat kegunaan token tersebut," terang Oscar.

Untuk melihat informasi mengenai aset kripto, investor bisa mengunjungi situs website resmi aset kripto tersebut ataupun melihat whitepaper nya dengan mengakses CoinMarketCap atau CoinGecko. Whitepaper sendiri merupakan suatu laporan yang didalamnya berisi latar belakang, pendiri projek kripto tersebut, market nya seperti apa, tujuan pembuatan kripto, rencana kedepannya seperti apa, penggunaan dana nya, serta kuantitas kripto tersebut berapa.

Oscar turut menganjurkan agar investor dapat melihat komunitas. Investor dapat mengikuti inovasi yang akan dibuat token tersebut dari keaktifannya di sosial media project tersebut serta event yang mereka selenggarakan beberapa waktu lalu dan ke depannya. Tidak lupa mengikuti berita mengenai proyek suatu aset digital, apakah tone-nya cenderung positif atau negatif.