5 Kebiasaan Mengatur Keuangan yang Dilakukan Orang Kaya, Layak Ditiru

Ilustrasi menabung. ilustrasi hidup minimalis.
Dok. Shutterstock

Tidak semua orang beruntung dilahirkan dari keluarga kaya raya. Akan tetapi kekayaan bisa diusahakan.
Perencana keuangan bersertifikat, pendiri, dan CEO di Harrison Wallace Financial Group, Faron Daugs, mengungkapkan bahwa para kliennya yang merupakan miliarder mendapatkan kekayaan tanpa bantuan warisan atau dana perwalian.

Dikutip dari CNBC, 26 Januari 2022, para kliennya memiliki kekayaan bersih rata-rata 6-8 juta dolar dan usianya antara 40-55 tahun.

Daugs juga mengungkapkan semua klien memiliki kebiasaan-kebiasaan yang membantu mereka tumbuh dan mempertahankan kekayaan mereka.
Mereka melakukannya dengan disiplin. Daugs menyarankan untuk melakukan 1 atau 2 kebiasaan ini mulai sekarang dan melakukan lainnya saat uang Anda meningkat.

Berikut 5 kebiasaan yang dilakukan orang kaya dalam kehidupan finansial mereka:

1. Menghindari utang

Ilustrasi pembayaran digital dengan kartu kredit Visa.
DOK. SHUTTERSTOCK/TEERAWIT CHANKOWET

Terkadang barang yang ingin dibeli lebih banyak daripada uang yang dimiliki, sehingga seseorang memutuskan untuk berutang.

Tapi sayangnya itu bukan kebiasaan yang dimiliki oleh orang-orang yang ingin kaya.
Dengan berutang Anda harus berusaha "menutup lubang" atau melunasi utang beserta bunganya. Uang yang Anda kumpulkan pun akan terbuang untuk hal yang tidak perlu.

“Jika Anda ingin membangun kekayaan, Anda tidak bisa membuang-buang uang untuk membayar bunga kredit konsumen, seperti kartu kredit dan bahkan kredit mobil,” kata Daugs.

2. Memiliki dana darurat
Memiliki cadangan uang tunai yang solid dan dapat dimanfaatkan dalam keadaan darurat akan sangat membantu.
Jika Anda memiliki pengeluaran tak terduga, seperti operasi atau tagihan medis, dana darurat bisa membantu Anda.

Sebagian besar klien Daugs menyisihkan uang sebanyak biaya hidup 6-9 bulan dari pengeluaran bulanan mereka.
Pakar keuangan umumnya menyarankan besaran dana darurat itu sebesar biaya hidup Anda selama 3-6 bulan. Tapi sebenarnya jumlah dana darurat berapa pun itu akan membantu.

“Ini adalah salah satu langkah pertama yang harus dilakukan seseorang dalam membangun fondasi keuangan yang kokoh,” kata Daugs.

3. Punya sumber pendapatan lebih dari satu

Ilustrasi rumah sewa
lasvegasrealtyspecialist

Memiliki usaha kos-kosan, rumah kontrakan, atau kamera yang disewakan bisa menjadi pendapatan sampingan Anda.
Banyak klien Daugs mendiversifikasi portofolio investasi mereka dengan aset lain, seperti properti sewaan yang memberikan pendapatan pasif.

Kemungkinan rata-rata orang tidak memiliki banyak properti, tetapi ada peluang sewa lain yang memberikan sumber pendapatan pasif.

4. Menabung dana kuliah anak sejak dini
Rencana tabungan perguruan tinggi, membantu klien Daugs memulai pendidikan masa depan anak-anak mereka lebih awal sehingga mereka memiliki lebih sedikit beban keuangan bertahun-tahun kemudian.

“Dengan memulai lebih awal, Anda dapat menghemat sejumlah besar uang dalam arus kas dan penghematan pajak di masa depan,” kata Daugs.

5. Berinvestasi
Jika dirasa pendapatan Anda cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan masih ada sisa, Anda bisa berinvestasi di tempat yang aman, baik saham, obligasi, atau dana yang diperdagangkan di bursa.
Dia menyarankan untuk menyiapkan transfer uang tunai bulanan atau dua bulanan dari rekening giro Anda ke rekening investasi.

Uang untuk investasi sudah disiapkan secara otomatis, sehingga Anda tidak perlu melakukannya secara manual.

“Sebagian besar klien saya tidak ketinggalan memiliki uang itu di ‘arus kas’ mereka dan kemudian mereka dapat menggunakan tabungan yang diinvestasikan untuk pembelian mobil di masa depan, liburan atau tujuan jangka pendek atau jangka panjang lainnya, tanpa menimbulkan hutang tambahan,” ujar Daugs.

Sebagai aturan umum, Anda harus menabung setidaknya 20 persen dari penghasilan Anda setiap bulan. 20 persen itu termasuk tabungan, dana darurat, pensiun, dan investasi Anda.