Bank Dunia: Indonesia Telah Lewati Krisis Lebih Baik Dibanding Negara Lain


JAKARTA, Bank Dunia (World Bank/WB) menyatakan, Indonesia telah berhasil melewati krisis Covid-19, lebih cepat dibanding negara lain.
Hal ini terlihat dari kondisi perekonomian yang sudah mencapai level seperti sebelum pandemi Covid-19. Sepanjang tahun 2021, ekonomi telah tumbuh sebesar 3,69 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Perekonomian Indonesia telah melewati krisis lebih baik daripada banyak perekonomian lain di dunia berkat pengelolaan ekonomi makro," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Satu Kahkonen dalam Indonesia PPP-Day Plenary Session secara virtual, Senin (28/3/2022).

Menurut Kahkonen, pemulihan ekonomi yang makin menggeliat terjadi lantaran Indonesia mengkoordinasi sumber daya kesehatan dan bantuan sosial ke seluruh negeri.

Dia mengakui, pandemi bukanlah krisis yang mudah untuk ditangani, karena bergeser ke krisis sosial hingga krisis ekonomi.

"Dua tahun terakhir penuh tantangan, karena pandemi terus menyebabkan krisis kesehatan, ekonomi, dan sosial di seluruh dunia, termasuk di Indonesia," beber dia.
Kendati demikian, Indonesia tidak serta-merta harus berpuas diri. Saat ini kata Kahkonen, fokusnya harus bergeser ke pemulihan ekonomi dan mengatasi perubahan iklim.

Indonesia sendiri meratifikasi Perjanjian Paris (Paris Agreement) didalamnya terdapat komitmen National Determined Contribution (NDC) 2016.
Dalam dokumen itu, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri atau 41 persen dengan dukungan internasional.

"Perubahan iklim adalah tantangan yang menentukan zaman kita pada tahun 2030. Indonesia punya komitmen untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat dan sedang mempersiapkan transisi sektor energi," ucap dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, transisi Indonesia dari energi batu bara menuju energi rendah karbon akan bergantung pada keterlibatan aktif sektor swasta.
Pemerintah di Indonesia atau di negara lain tidak dapat melakukan transisi dengan sukses tanpa dukungan pihak swasta. Apalagi saat ini, kondisi fiskal di banyak negara makin tertekan akibat pandemi Covid-19.

"Dibutuhkan upaya semua orang, pemerintah, hingga sektor swasta, hingga masyarakat sipil dan mitra pembangunan," tandasnya.