Rahasia Uang Orang Kaya, Psikologi Cara Berpikir Serta Mindset Orang Kaya, Simak Penjelasan Ahli

Ilustrasi. Cara berpikir orang kaya /pixabay

Berikut artikel ini membahas tentang psikologi, cara berpikir orang kaya.
Rahasia orang kaya dalam mengatur keuangan mereka patut untuk di contoh.
Mindset cara berpikir yang benar ini bisa membuat orang cepat kaya.
Dalam buku Psychology of Money menjabarkan bagaimana cara orang bisa kaya dan memecahkan mitos uang serta kekayaan.

Tips sukses berikut membahas tentang mengelola uang tidak harus pintar, fakta unik uang dan hal menarik tentang uang.
Dalam pembahasan berikut kita juga dapat termotivasi bahwa kita juga bisa membangun kekayaan, serta menjadi magnet uang tanpa usaha yang besar.

Seperti dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com pada Youtube channel Coach Yudi Candra, diupload 12 Mei 2021 dengan judul Bongkar Psikologi, Cara Berpikir, Dan Mindset Rahasia Uang Orang Kaya.

Adapun mindset yang benar dalam mengelola uang antara lain sebagai berikut:

1. Mengelola Uang Tidak Harus Pintar
Banyak orang yang jenius itu tidak kaya, contoh Nikola Tesla.
Tesla meninggal di umurnya yang ke 84 setelah meninggalkan banyak hutang.
Contoh orang kedua adalah Ronald James Read, seorang petugas kebersihan pom bensin di Amerika Serikat.

Hidup dengan sederhana dan rajin menabung sehingga pada akhir hayatnya mampu mengumpulkan 8 juta Dollars US.
Perbedaan antara 2 orang ini bukan dilihat dari tingkat intelektual seseorang, melainkan perilaku mengenai uang.

“Kesuksesan keuangan bukanlah ilmu yang kaku, tapi lebih ke softskill dimana perilakumu tentang uang lebih penting daripada seberapa banyak yang kamu tahu tentang uang,” Ujar Candra.
Contoh yang menarik, orang yang lahir dari keluarga berdagang, cenderung berdagang.
orang yang lahir dari pekerja, cenderung menjadi orang pekerja.

Mereka memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana mencari uang.
Contoh ini merupakan betapa penting nya pengalaman pribadi dalam mengambil keputusan.

2. Fakta Unik Soal Uang
Kisah 2 orang penulis Kurt Vonnegut dan Joseph Heller saat berada dalam pesta seorang miliarder.
Kurt menyatakan kepada Joseph bahwa penghasilan seorang miliarder itu lebih besar daripada seluruh pendapatan novel populer dari Joseph.

Joseph menjawab, tapi dia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki miliarder tersebut, yaitu rasa cukup.
membandingkan hal dengan orang lain menjadi tiada akhir, selalu ada orang yang berada diatas kita.

Seperti kata pepatah, diatas langit pasti masih ada langit,
yang terpenting kita harus tahu rasanya cukup dan ini bisa menghindarkan kita dari perbuatan yang dapat membuat kita menyesal.

Dalam mengejar kekayaan, kita dapat beresiko kehilangan reputasi, kebebasan, teman, keluarga, dan lainya.
Fakta lainya bahwa kekayaan itu adalah sesuatu yang kita tidak bisa lihat.

Ketika seseorang menyatakan mau menjadi miliarder, padahal yang sebenarnya dimaksud menghabiskan uang miliaran.
Jika ingin menjadi miliarder, anda harus mengenal konsep rich dan wealth.
Adalah perbedaan sifat antara membangun dan menghabiskan kekayaan karena pamer dan mempertahankan kekayaan karena disimpan bukan dibelanjakan.

Kebanyakan yang kita lihat adalah rich, bukan wealth, ada orang yang kaya, tapi hutangnya sangat banyak.
Namun ada orang yang wealth besar namun berpenampilan biasa.

3. Mempertahankan kekayaan berbeda dengan membangun kekayaan
Banyak cara untuk mendapatkan kekayaan, namun hanya ada satu cara untuk tetap kaya, yaitu kombinasi antara hidup sederhana dan waspada.

Dalam membangun kekayaan kita harus optimis dan mengambil resiko.
Dalam mempertahankan kekayaan, kita harus hidup sederhana dan waspada.
Jika tidak mau kehilangan kekayaan dalam sekejap, miliki kondisi keuangan yang kokoh.

“Pahami manajemen keuangan terbaik, contoh mengalokasi sebagian dana investasi konservatif yang aman, dan sebagian untuk yang agresif dan pengembangan,” Kata Candra.

Tujuannya agar kita dapat menikmati kesuksesan jangka panjang.
Rencana yang kita susun bisa saja gagal, rencana yang baik harus bisa menyisakan ruang untuk kegagalan.
Kita harus mempunyai backup plan, atau rencana kedua.

Kita harus optimis pada masa depan dan waspada terhadap rintangan yang kita hadapi ketika menuju kesuksesan.***