Pandemi Ternyata Membuat Orang Kaya Makin Kaya

Foto: warren buffet. Ist

Jakarta, Lonjakan harga saham dan pasar keuangan sepanjang 2021 - meski masih masa pandemi - berdampak pada meningkatnya kekayaan orang-orang kaya di dunia.

Mengutip CNBC Internasional, kekayaan Warren Buffet dan Jeff Bezos naik hingga US$ 6,5 triliun sepanjang 2021. Kemudian, total kekayaan 1% kaum terkaya sedunia mencapai rekor US$ 45,9 triliun per akhir 2021.

Secara total, kekayaan orang-orang terkaya ini naik hingga US$ 12 triliun selama pandemi. Jumlah ini membuat puncak kekayaan orang-orang terkaya naik mencapai rekor baru dalam kurun 40 tahun terakhir.

"Jumlah ini mencengangkan. Ledakan kekayaan akibat pandemi pasti berada di puncak, atau mendekati tren lonjakan kekayaan selama 40 tahun terakhir," kata Profesor Ekonomi New York University Edward Wolff, dikutip Senin (4/4/2022).

Data Bank Sentral Amerika Serikat juga mencatat ada kenaikan porsi kekayaan orang-orang 1% terkaya dibanding seluruh kekayaan masyarakat di AS.
Per 2021, kekayaan 1% orang kaya setara 32,3% kekayaan negara. Kemudian, kekayaan 90% masyarakat AS setara 30,2% atau turun dari posisi sebelumnya yakni 30,5%.

CNBC Internasional melaporkan, penyebab utama naiknya kekayaan orang-orang kaya di AS adalah pergerakan saham dan bisnis swasta. Menurut data The Fed, portofolio saham 1% orang terkaya di dunia sekarang bernilai US$ 23 triliun.

Kepemilikan saham di AS sebenarnya menjadi lebih terkonsentrasi daripada sebelum pandemi. Saat ini, 10% orang terkaya memiliki 89% saham perusahaan dan reksa dana yang dimiliki secara individual pada akhir 2021.

Melonjaknya harga saham telah menciptakan "siklus umpan balik" untuk kekayaan dan ketidaksetaraan. Wolff berkata, kepemilikan saham di AS kini banyak berada di tangan para orang-orang kaya. Karena itu, kenaikan harga saham mengalihkan lebih banyak uang ke orang yang lebih kaya.

Karena orang kaya mampu menabung dan menginvestasikan bagian yang lebih besar dari kekayaan tambahan mereka, maka lebih banyak keuntungan negara mengalir ke pasar saham.

"Meningkatnya ketimpangan kekayaan mendorong pasar saham, yang kemudian mendorong lebih banyak ketimpangan kekayaan," katanya.

Fakta lain dari The Fed mengungkap bahwa 1% orang kaya memiliki 57% perusahaan swasta. Nilai bisnis swasta yang dipegang oleh orang-orang terkaya meningkat 36%, atau US$ 2,2 triliun per 2021.
"Usaha kecil benar-benar kunci ketika Anda berbicara tentang sumber kekayaan mereka," kata Wolff.