Ini Harta Karun Super Langka RI yang Bikin AS-China Mau Beli


Jakarta, Soal sumber daya alam tidak ada yang bisa meragukan betapa kayanya Indonesia. Bahkan kini, Indonesia disebut-sebut memiliki 'harta karun' yang dilirik dunia.

Harta karun yang dimaksud adalah sumber daya alam mineral berupa potensi sisa hasil pengolahan mineral timah. Yakni monasit yang dapat diekstraksi menjadi Logam Tanah Jarang (LTJ).

Temuan harta karun logam tanah jarang itu pun dilirik oleh Amerika Serikat (AS) hingga China. Mereka tertarik untuk menyerap harta karun super langka itu.

Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS), Achmad Ardianto mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mencari tahu seberapa besar cadangan Logam Tanah Jarang yang dimiliki perusahaan. Setidaknya terdapat 25 jenis mineral dalam timah yang salah satunya adalah monasit yang nantinya dapat diekstraksi menjadi Logam Tanah Jarang.

"Pengembangan LTJ itu harus market base, apakah marketnya kebijakan strategi pemerintah atau pun secara komersial ada pengguna LTJ industrial sehingga kita bisa memastikan," ungkap Achmad dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII beberapa waktu lalu dikutip CNBC Indonesia.

Karena itu, dia meminta dukungan kepada pemerintah untuk membuat regulasi dalam pemanfaatan harta karun super langka ini. Khususnya untuk memproteksi investasi dalam pemanfaatan atau pengembangan LTJ.

"Selain regulasi, kemudian penetapan pasar. Selain pasar yang kita punya, yang minat baik itu dari Amerika dan China, tetapi tentu karena ini LTJ sebaiknya dimaksimalkan untuk bangsa dan negara," ungkap dia.

Menurut dia potensi mineral tanah jarang yang ada di Bangka Belitung cukup besar. Adapun dalam penelitian yang dilakukan, PT Timah berhasil melakukan cracking dari monasit mencapai 300 ton. Ditargetkan, pada tahun 2022 PT Timah bisa memproduksi 1.000 ton per tahun dengan catatan melalui teknologi yang mumpuni.

"Isu utamanya bahwa ketersediaan teknologi yang proven, karena BUMN sudah ada aturannya bahwa boleh investasi di teknologi yang sudah proven 1.000 ton per tahun. Kita sudah ini dengan Kanada," ungkap Achmad.

Dalam catatan, Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Logam Tanah Jarang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Di antaranya adalah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sebanyak 19.917 ton dan Bangka Belitung (Babel), berupa monasit sebanyak 186.663 ton serta senotim sebanyak 20.734 ton.

Adapun di Kalimantan Barat (Kalbar) terdapat sebanyak LTJ Laterit 219 ton. Lalu Sulawesi Tengah (Sulteng) LTJ Laterit 443 ton.

Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin mengatakan bahwa saat ini tahapan eksplorasi LTJ di Indonesia masih terbatas. Sehingga dari potensi yang ada, baru mendapat indikasi LTJ di tujuh lokasi.

"Kemudian kita tahu keterdapatannya sembilan lokasi dan sudah terpetakan sumber daya delapan lokasi. Delapan lokasi ini pun baru dilakukan eksplorasi awal sehingga secara umum kita masih terbatas," ungkap Ridwan.


CNBCI