Kisah Sukses Pendiri Alfamart: Belajar Bisnis dari 'Jaga Kios' dan Tak Lulus SD


Djoko Susanto

Sebelum sukses mendirikan Alfamart, Djoko Susanto terlatih mengelola toko kelontong sejak kecil.

Pemilik Alfamart menjadi perbincangan setelah seorang kasir perempuan ritel tersebut terancam digugat UU ITE akibat memviralkan seorang konsumen pencuri cokelat di gerainya.
Sebagai pengingat, seorang ibu yang turun dari mobil mewah terciduk mencuri beberapa buah cokelat dan video perdebatannya dengan pegawai minimarket terkait hal tersebut pun menjadi viral. 

Bicara tentang pemilik Alfamart, jawabannya adalah Djoko Susanto. Dia menguasai jaringan Alfamart yang dikelola di bawah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Namun siapa sangka laki-laki yang tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes ini ternyata hanya mengenyam pendidikan dasar saja.

Saat ini Djoko tercatat memiliki kekayaan USD1,45 miliar atau Rp21,75 triliun. Namun saat ini manajemen Alfamart telah dialihkan kepada kedua anak Djoko yang menjabat sebagai komisaris dan presiden komisaris yakni Feny Djoko Susanto dan Budi Djoko Susanto.

Deretan kesuksesan Djoko mengelola bisnis ritel tak terjadi begitu saja. Alih-alih meneruskan pendidikan formal, Djoko muda lebih memilih menjadi penjaga kios milik keluarganya di Pasar Arjuna, Jakarta.
Anak keenam dari sepuluh bersaudara ini kemudian mengembangkan bisnis dengan membuka toko kelontong lain di pasar tradisional dan berjualan rokok. Di usianya yang ke-17 saat itu, Djoko muda juga mulai mengelola warung-warung makan.

Namun, kesuksesan Djoko di usia muda ternyata tak semulus kelihatannya. Pada 1970-an kios keluarganya di Pasar Arjuna terbakar hingga menghancurkan nyaris seluruh modal yang telah dikumpulkan.
Namun, Djoko tak patah arang. Dia kembali bangkit dan terus berinovasi, terutama dalam penjualan rokok. Hingga akhirnya kemampuan Djoko berdagang dilirik oleh pengusaha rokok Putera Sampoerna. Kerja sama keduanya membuahkan 150 kios rokok yang dibuka di Jakarta.