Ekonomi Indonesia Februari 2025: Deflasi Berlanjut, IHSG Tertekan, dan Peluncuran Dana Investasi Baru

 


Jakarta, WiseFX.id – Februari 2025 menjadi bulan yang penuh dinamika bagi perekonomian Indonesia. Deflasi berlanjut untuk bulan kedua berturut-turut, pasar saham mengalami tekanan signifikan, sementara pemerintah meluncurkan inisiatif strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi jangka panjang.​

📉 Deflasi Tahunan Pertama dalam Dua Dekade

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,48% (mtm) pada Februari 2025, dengan inflasi tahunan (yoy) mencapai -0,09%, menandai deflasi tahunan pertama dalam lebih dari 20 tahun. Penurunan harga ini sebagian besar disebabkan oleh subsidi pemerintah terhadap tarif listrik dan harga pangan. Meski demikian, Menteri Perdagangan menyatakan bahwa daya beli masyarakat diperkirakan akan meningkat menjelang Ramadan .​Reuters

📉 IHSG Terkoreksi ke Level Terendah Sejak 2021

Pada akhir Februari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hingga ke level 6.300, mengalami koreksi sekitar 5% dibandingkan pekan sebelumnya. Ini merupakan posisi terendah IHSG sejak tahun 2021, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi dan ketidakpastian kebijakan fiskal .​kompas.id

💰 Peluncuran Dana Investasi 'Danantara' dan Bank Bullion

Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara), sebuah dana investasi negara yang bertujuan mengelola aset hingga US$900 miliar. Danantara akan menghimpun aset BUMN untuk menarik pendanaan, dengan target awal sebesar US$20 miliar. Selain itu, pemerintah juga meresmikan bank bullion pertama di Indonesia untuk mengelola perdagangan dan penyimpanan emas domestik .​Wikipedia

📊 Kredit Perbankan Tumbuh, Cadangan Devisa Menurun

Outstanding kredit perbankan tumbuh 10,3% (yoy) hingga mencapai Rp7.825 triliun pada akhir Februari 2025. Namun, cadangan devisa mengalami penurunan sebesar 1,02% menjadi US$154,5 miliar, dipengaruhi oleh stabilisasi nilai tukar rupiah dan pembayaran utang luar negeri .​YouTubeDDTCNews

📈 Neraca Perdagangan Surplus, PMI Kembali ke Zona Ekspansif

Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus selama 58 bulan berturut-turut, menunjukkan ketahanan sektor ekspor. Sementara itu, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur kembali ke zona ekspansif, mencapai level tertinggi kedua secara global setelah India, yaitu di angka 53 .​Kementerian Keuangan


🔍 Kesimpulan untuk Trader & Investor

Februari 2025 menunjukkan sinyal campuran bagi perekonomian Indonesia. Deflasi dan tekanan pasar saham mencerminkan tantangan jangka pendek, sementara peluncuran Danantara dan bank bullion menunjukkan upaya pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi jangka panjang. Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas pasar dan memantau kebijakan pemerintah serta indikator ekonomi global.​


📊 Ikuti analisis makroekonomi dan strategi trading terkini hanya di WiseFX.id.