5 Perubahan Masa Depan Pasca Pandemi versi World Economic Forum

 Berikut 5 Perubahan masa depan yang terjadi pasca pandemi Covid-19 versi World Economic Forum.

Seorang pekerja di salah satu kedai kopi di Amerika Serikat. 

Gambaran masa depan setelah berlalunya pandemi Covid-19 kemungkinan akan berubah dibandingkan sebelumnya. Mulai dari tempat kerja, pendidikan, hingga hub komunitas. 

Hal itu seperti yang dipotret oleh World Economic Forum (WEF) dalam situs resminya. Pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada dunia kita dan merenggut jutaan nyawa manusia. Virus Corona juga telah mengganggu ekonomi dan sistem pendidikan, bahkan mata pencarian manusia modern.  

Seiring berjalannya waktu, adaptasi masyarakat dan dunia bisnis akan membawa banyak perubahan pada masa depan. Berikut 5 Perubahan masa depan yang terjadi pasca pandemi Covid-19 versi World Economic Forum seperti dikutip, Minggu (16/1/2022). 

1.  Aktivitas Perkantoran 

WFH akan memiliki efek jangka panjang pada bisnis dan masyarakat, terutama mereka yang bekerja di perkantoran. 

Co-founder dan Kepala Center for the Future of Work Ben Pring mengatakan masa depan kantor sebagai tempat yang menyediakan tiga fungsi, yakni showroom bagi klien, laboratorium riset dan pengembangan, dan sebagai tempat pesta bagi para staf. Mungkin di beberapa kasus, fungsi ini akan dilakukan di gedung yang sama, tetapi untuk perusahaan yang berbeda. 

2. Munculnya ruang 15 menit 

Salah satu strategi untuk masa depan pekerjaan adalah menciptakan hub lingkungan di mana pekerja dapat dengan mudah mencapai fasilitas seperti restoran, bar, pusat kebugaran atau galeri seni yang hanya berjarak 15 menit. Ruang-ruang ini bisa memberikan pekerja kesempatan untuk membangun jaringan sosial baru jauh dari kantor. 

Laporan Cognizant menyoroti perusahaan rintisan AS, Reef, yang bertujuan untuk menciptakan kota di mana semua yang dibutuhkan orang dapat dicapai dengan berjalan kaki singkat atau bersepeda. 

Demikian pula, Arab Saudi sedang membangun pusat komunitas cerdas sepanjang 100 mil yang terhubung tanpa harus menggunakan mobil. 

3. Layanan pesan-antar melalui pasar cloud 

Popularitas pesan antar makanan langsung meroket selama penguncian. Ketika restoran yang menyediakan layanan makan di tempat akan menghadapi tantangan, maka konsep baru pada restoran akan semakin berkembang. 

Kita akan segera melihat munculnya dapur pop-up tanpa tempat duduk yang mengandalkan layanan pengiriman saja. 

Clayton Griffith dari Cognizant Softvision memperkirakan bahwa 'dapur hantu' ini akan berkembang menjadi 'pasar cloud' yang memungkinkan Anda untuk mencampur dan mencocokkan hidangan dari berbagai sumber dan mengirimkannya ke rumah Anda. 

4. Sistem keamanan menggunakan detak jantung 

Akselerasi digital akan semakin memainkan peran pada masa pandemi dalam hal keamanan. Namun, ketika orang mulai memakai masker, sistem keamanan pengenalan wajah akan menjadi bingung. 

Salah satu solusi untuk teka-teki ini mungkin dapat dilakukan melalui pola unik detak jantung Anda. Dikembangkan oleh Pentagon dan NASA, perangkat 'cardio ID' dapat mendeteksi tanda jantung unik seseorang menggunakan laser inframerah. 

Aplikasi lainnya dapat mengidentifikasi pembeli yang ikut serta saat mereka memasuki toko, misalnya, untuk mempersonalisasi kunjungan mereka. 

5. Adaptasi cara belajar secara digital 

Homeschooling selama penguncian mungkin merupakan pengalaman yang menegangkan bagi orang tua dan murid - terutama bagi keluarga dengan konektivitas terbatas dan akses ke perangkat digital. Lebih dari 1,3 miliar anak-anak diliburkan dari sekolah mereka selama pandemi. 

Cognizant melihat kondisi ini akan membawa keuntungan ke dalam lingkungan belajar hibrida, di mana waktu siswa dibagi rata antara sekolah dan pembelajaran di rumah. 

Ide di balik ini adalah menggabungkan yang terbaik dari kedua dunia, sekolah dan rumah, untuk membantu anak-anak menjadi lebih mandiri dan kreatif serta mengembangkan kecerdasan emosional mereka.


Di himpun dari : Bisnis.com